MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kurang dari dua bulan masa pencoblosan Pilgub Sulsel, elektabilitas kandidat mulai memperlihatkan jarak yang mulai jomplang. Hal ini jika dibandingkan beberapa survei sebelumnya di mana elektabilitas 4 pasang kandidat hanya terpaut tipis.
Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menempatkan pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) unggul telak dengan elektabilitas 30,6%. Pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman (Prof Andalan) diposisi kedua dengan 21,2%, terpaut tipis dari pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) dengan 20,7%. Sementara Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo (Agus-TBL) dengan 9,9%. Meskipun begitu masih ada 17,5% persen responden yang belum ingin memberikan jawaban.
Baca:
 Soal Survei, Agus-TBL: Survey Hanya Cermin Bagi Yang Pesan
Survei menggunakan 898 responden sebagai sample, margin of error (MoE) survei sebesar +/ 3.27% pada tingkat kepercayaan 95%. Pengumpulan data dilakukan pada 16 – 30 April 2018 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
Pihak CSIS sendiri memastikan kalau hasil risetnya tersebut tidak berafiliasi dengan salah satu kandidat. “Dana penelitian sepenuhnya dibiayai oleh dana internal CSIS,” tulisnya dalam rilis yang diterima Sulselekspres.com.
berbeda saat Maret lalu Versi Lembaga Indo Survey Startegy (ISS), di mana pasangaan IYL-Cakka mengungguli semua rivalnya dengan elektabilitas mencapai 24,3 persen. Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) berada di bawahnya dengan poin 20,1 persen. Sementara, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) 18 persen dan Agus Arifin Numang dan Tanribali Lamo 8,9 persen.
Dari data yang ada, membuktikan bahwa hingga pada pencoblosan pada Juni mendatang elektabilitas setiap pasangan calon bisa saja berubah.