MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif angkat bicara terkait kegaduhan yang terjadi dalam agenda rapat paripurna intern di gedung parlemen kemarin.
“Saya pimpin rapat paripurna dengan agenda: 1.tentang pansus perlindungan hukum untuk masyarakat miskin dan pansus kode etik. 2. launching Aplikasi E Aspirasi agar pandemi ini bisa masyarakat menyampaikan aspirasinya walaupun tidak datang ke kantor dprd sulsel,” jelas politisi Partai Nasdem itu via whatsapp.
“Seperti biasanya kalau saya pimpin rapat paripurna selalu saya bawa suasana terbuka, dan proses dinamika rapat biasanya memang alot,”lanjutnya.
Hanya saja kata Syahar, Arfandy meminta untuk dihentikan pembahasan launching aplikasi E-Aspirasi karena tidak ada dalam agenda rapat. Padahal, Syaharuddin mengklaim, dari awal sebelum dimulai rapat paripurna dirinya sudah menyampaikan agenda tersebut.
“Tapi tadi saudara arfandy meminta untuk dihentikan launching aplikasi E ASPIRASI karena menurut dia tdk ada dalam agenda surat, tapi dari awal sebelum dimulai rapat paripurna saya sdh sampaikan agenda tersebut. karena beberapa kali interupsi dan minta hentikan dan kemudian berteriak agar staf menstop,tapi saya tetap melanjutkan sampai selesai,” papar Syahar.
Selanjutnya, Syahar menutup rapat paripurna kemudian mendatangi dan memukul meja Arfandi. Ia menyampaikan untuk saling menghargai.
“interupsi boleh tapi yang subtansial dan saling menghargai, bukan dengan cara teriak-teriak dan meminta menghentikan launching Aplikassi E ASPIRASI yang Notabene ini sangat bermanfaat untuk masyarakat, masyarakat bisa sampaikan Aspirasinya hanya Lewat smartphonenya,” terangnya.
Syahar pun minta maaf kepada masyarakat atas insiden tersebut. “Saya minta maaf kalau ini tidak berkenan untuk masyarakat,” tutupnya.



