MAKASSAR – Dukungan Partai Nasdem ke jagoan Golkar Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz), mulai memberikan dampak di internal kepengurusan partai bentukan Surya Paloh tersebut.
Hanya hitungan menit sebelum Nasdem memberikan rekomendasi ke NH-Aziz, penolakan terhadap kader sudah bermunculan. Salah satunya datang dari Ketua DPC Partai Nasdem Kecamatan Masamba, Luwu Utara, H Syamsuddin. Bahkan sebagai bentuk penolakannya, ia memilih mundur dari partainya.
Syamsuddin beralasan dirinya tidak sejalan dengan keputusan partai yang mengusung pasangan NH-Aziz. Mengingat, Nasdem selama ini konsisten dengan pemerintahan bersih.
“Partai Nasdem tidak konsisten dengan semboyannya sebagai partai reformasi dan gerakan perubahan. Makanya, saya memilih mengundurkan diri,” katanya, Kamis (14/9), saat dikonfirmasi wartawan.
Bukan hanya itu, lanjut Syamsuddin, dirinya tidak setuju dengan kandidat gubernur yang diusung, Nurdin Halid. Alasannya, mantan Ketua PSSI itu punya rekam jejak yang kurang bagus lantaran beberapa kali terjerat kasus korupsi. ” Makanya, sikap saya sudah bulat mundur dari Nasdem,” ungkapnya.
Dalam cuitannya di facebook yang berbeda di sosial media, Syamsuddin juga menulis ia memilih mundur dari Nasdem, karena tidak ingin mendukung, apalagi sampai dipimpin oleh mantan Koruptor.
“Apa yang menjadi keputusan partai dalam mengusung bakal calon dalam kontestasi Pilgub Sulsel sudah tidak sesuai dengan branding sebagai partai yang bersih. Dan pantang memberi ruang kepada koruptor, karena saya tidak mungkin mendukung, apalagi dipimpin oleh mantan koruptor,” tulisnya.
Surat terbuka Ketua DPC Nasdem Masamba, Syamsuddin/Facebook