MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Usaha melandaikan penyebaran Covid-19 di Kota Makassar semakin masif dilakukan. Selain pembatasan pergerakan antar wilayah, Pemkot Makassar juga berencana melakukan Random Rapid Test kepada warga yang tidak menggunakan masker di tempat-tempat umum.
Hal ini diungkapkan Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin, saat bertemu dengan Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI (Danlantamal VI) Makassar, Laksamana Pertama TNI Hanarko Djodi Pamungkas, di Mako Lantamal VI Makassar, Jalan Yos Sudarso, Kamis (9/7/2020).
“Menyelesaikan Covid-19 ini harus diprioritaskan pada hulunya. Sebanyak apapun rumah sakit disiapkan tidak akan selesai jika hulunya tidak perhatikan. Makanya itu kita massifkan edukasi, preventif dan pengawasan. Kita tidak bisa salahkan masyarakat hanya karena kurang edukasi. Makanya kita ingin tegas supaya tercipta kesadaran.”
“Warga Makassar memiliki karakter yang gigih jika memperjuangkan sesuatu. Jika ini dikelola dengan edukasi yang baik, maka secara otomatis akan tercipta kedisiplinan yang kuat yang bermuara pada perubahan kebiasaan, dan akhirnya menjadi budaya sehari-hari,” ujar Rudy.
Dengan begitu, Pemkot Makassar akan langsung melakukan Rapid Test di tempat kepada warga yang ditemukan tidak menggunakan masker di tempat umum.
“Tim kita akan bergerak ke ruang-ruang publik, baik itu di pasar, di mall, di taman-taman kota, termasuk di kawasan pemukiman. Jika ada warga kita yang ditemukan tidak menggunakan masker, maka akan kita lakukan Random Rapid Test sambil membagikan masker. Ini juga bagian dari pengawasan kita agar tercipta kepatuhan untuk kebaikan bersama,” jelas Rudy.
BACA: Pemkot Setujui Usulan Anggaran Rp 6,2 Miliar dari KPU Makassar
Selain membahas sejumlah metode penerapan Perwali 36 tahun 2020 tentang Percepatan penanganan Covid-19, Rudy bersama Hanarko Djodi juga melakukan sosialisasi langsung penggunaan masker di Kompleks Perumahan Angkatan Laut Dewa kembar.
Rudy menemui sejumlah warga dan mengingatkan pentingnya menggunakan masker. Bukan hanya warga dewasa, kelompok dan diberikan masker untuk digunakan saat bermain bersama teman-temannya.
Di tempat ini pula, Rudy memberikan apresiasi terhadap inovasi jajaran Lantamal VI Makassar yang memberlakukan penggunaan gelang warna-warni sebagai identifikasi resiko terpapar Covid-19.
Penggunaan gelang ini mempermudah para personel dan penghuni kompleks ketika berada di lingkungan rumah atau kerja. Menurut Hanarko Djodi, penggunaan gelang ini berlaku pada jam kerja maupun di luar jam kerja yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko terpapar berdasarkan mapping lokasi tempat tinggal dan lingkungan tempat kerja.
“Untuk gelang berwarna hijau itu artinya beresiko rendah dan digunakan oleh personil dan keluarga yang tinggal di kompleks, mess, rumah jabatan Lantamal VI. Sedang gelang berwarna kuning artinya beresiko sedang, digunakan oleh personil dan keluarga yang tinggal di luar kompleks Lantamal VI,” jelasnya.
“Sedangkan gelang warna merah itu digunakan oleh personil dan penghuni kompleks yang berinteraksi langsung dengan masyarakat umum atau pasien Covid-19 seperti personel rumah sakit, Dinas Kesehatan, personil dalam kategori ODP, PDP, pegawai koperasi, dan aktivitas sejenisnya” lanjut Hanarko.
Rudy berharap, kelompok masyarakat lainnya juga menciptakan inovasi yang tujuannya untuk memotong mata rantai penyebaran virus ini.