GOWA,SULSELEKSPRES.COM – Tim Relawan Kemanusiaan Mahasiswa, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI) Makassar melakukan penyemprotan disinfektan di empat objek vital yang ada di Kabupaten Gowa.
Pertama, di puskesmas seperti Puskesmas Samata, Puskesmas Somba Opu,dan Puskesmas Pallangga. Kedua, di Kantor Bupati Gowa. Ketiga, Mapolres Gowa dan keempat di Pasar Minasa Maupa Gowa.
Dekan FTI UMI Makassar Zakir Sabara mengatakan, aksi penyemprotan ini sudah digalakkan sejak 12 Maret 2020 lalu, untuk di Kabupaten Gowa adalah titik ke 136 yang telah dilakukan penyemprotan.
“Kami merasa wajib melakukan aksi kemanusiaan seperti ini,” katanya, Rabu (22/4/2020).
Bahkan, lanjut Zakir, jika penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kabupaten Gowa disetujui kementrian kesehatan. Pihak FTI UMI siap bersinergi dengan pemerintah untuk melakukan penyemprotan, baik di kantor-kantor pelayanan publik yang masih melakukan pelayanan, dan tempat fasilitas umum lainnya.
“Insyaallah jika PSBB disetujui kami akan siap, meskipun saat Ramadhan nanti, meskipun penyemprotan harus dilakukan pada sore atau malam hari,” terangnya.
Selain melakukan penyemprotan, pihaknya juga memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu baju hazmat, serta hand sanitizer, dan masker medis untuk tenaga medis yang hingga saat ini berada di garda terdepan.
BACA:Â Siswa SMKN 3 Gowa Sumbang Wastafel Portabel, Muchlis Harap Diproduksi Secara Massal
Bantuan yang diberikan ini pula adalah hasil kerjasama dari tiga jurusan di FTI UMI. Antara lain, jurusan teknik industri memberikan bantuan masker dan baju hazmat, kemudian jurusan teknik kimia membuat cairan disinfektan dengan kadar alkohol 70 persen, dan jurusan pertambangan sebagai pihak di lapangan untuk melakukan penyemprotan.
Sementara itu, Sekretaris Kabupaten Gowa Muchlis mengaku sangat mengapresiasi aksi peduli yang dilakukan Tim Relawan Kemanusiaan FTI UMI. Apalagi bantuan uang diberikan ini adalah hasil karya dari mahasiswa itu sendiri.
“Ini menunjukkan dunia kampus turut memberikan kontribusi dalam rangka upaya percepatan penanganan Covid-19,” katanya.
Apalagi, menurutnya, untuk memutus mata rantai penularan memang dibutuhkan energi besar dan melibatkan banyak pihak sebagai upaya penanganan.
“Mudah-mudahan dengan apa yang dilakukan oleh FTI UMI pada hari ini ini bisa memotivasi kita untuk menghadapi pertahanan dengan harapan juga mampu memotivasi kampus lainnya untuk bisa menimbulkan kreasi dalam rangka penanganan Covid-19 ini,” tutup Muchlis.