MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Sebagai wujud kepedulian atas musibah banjir bandang di Luwu Utara (Lutra), Pengurus Daerah Indonesian Off-Road Federation Sulawesi Selatan (Pengda IOF Sulsel) melalui program IOF Peduli menurunkan alat berat berupa bulldozer dan akan mendistribusikan makanan, obat-obatan, serta pakaian.
Ketua Pengda IOF SulselAdi Rasyid Ali (ARA) menjelaskan, alat berat berupa bulldozer sudah lebih awal menuju ke lokasi bencana.
“Alat berat sudah duluan. Sementara untuk bantuan makanan, pakaian dan obat-obatan akan menyusul. Kami akan menuju ke lokasi malam ini” kata Adi Rasyid Ali saat ditemui di Dapur Ali, Jalan Urip Sumihardjo Kamis (16/7/2020) malam.
Menurut ARA, bulldozer yang akan diturunkan di daerah bencana ini merupakan bantuan pribadi dari Bendahara Pengda IOF Sulsel, Yunan Yunus Kadir. Ia adalah seorang pengusaha sukses di Sulsel yang juga seorang offroader.
“Pengda IOF melalui Tim Rescue IOF Sulsel memang punya program IOF Peduli. Tim ini selalu turun membantu korban di saat terjadi bencana. Termasuk saat bencana banjir di Jeneponto dan Bantaeng belum lama ini,” jelas ARA.
Menurut ARA yang juga Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pengprov Pertina) Sulsel, mrngatakan apa yang diberikan oleh Tim Rescue Pengda IOF Sulsel memang belum memenuhi kebutuhan seluruh warga terdampak banjir di Luwu Utara.
‘’Memang bantuan ini belum bisa mencukupi semua kebutuhan korban di sana. Tetapi itulah wujud kepedulian IOF Sulsel,” kata ARA.
IOF sendiri merupakan sebuah organisasi di Indonesia yang mewadahi para penggemar kegiatan off-road, kompetisi, rekreasi dan sosial kemasyarakatan.
Di bidang sosial kemasyarakatan, IOF memiliki sebuah gerakan komunitas bernama IOF Peduli, yang selalu berpartisipasi aktif memberikan bantuan transportasi logistik dan pertolongan di daerah-daerah yang dilanda bencana alam.
Sementara itu data yang diterima melalui siaran pers Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut 4.930 keluarga di enam kecamatan terdampak banjir bandang di Lutra.
Selain itu, ada enam kecamatan ikut terdampak masing-masing Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat. Bahkan ribuan rumah ikut terendam di kawasan itu.
Data sementara dari Tim SAR gabungan di bawah kendali Basarnas mencatat sudah 21 jenazah yang berhasil dievakuasi dan 23 lainnya masih dalam pencarian. Tima SAR terkendala kedalaman lumpur yang mencapai dua meter lebih.
Upaya pencarian korban dan penyelamatan barang milik warga terpaksa dihentikan karena sungai Masamba kembali meluap akibat guyuran hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan, ada 15.000 jiwa yang terkena banjir bandang. Korban yang mengungsi akibat banjir ini tersebar di beberapa titik posko, rumah kerabat dan keluarga.
Banjir di Lutra dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi. Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang.
Lutra termasuk wilayah yang memiliki bahaya kategori sedang hingga tinggi untuk bencana banjir bandang. Ada 11 kecamatan berada pada kategori tersebut. Jumlah populasi terpapar bahaya banjir bandang mencapai 23.402 jiwa.
Sulsel juga memiliki 22 kabupaten yang berada pada kategori sedang hingga tinggi untuk potensi bencana banjir bandang. Jumlah populasi terpapar pada sejumlah kabupaten tersebut mencapai 281.724 jiwa.