24 C
Makassar
Tuesday, December 24, 2024
HomeNasionalUnhas Bergabung Dalam Tim Pakar Proyek Pembangunan Teluk Jakarta

Unhas Bergabung Dalam Tim Pakar Proyek Pembangunan Teluk Jakarta

PenulisAgus Mawan
- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kementerian Koordinator Perekonomian bersama-sama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) atas dukungan Pemerintah Korea membentuk Expert Forum of the Project “The National Capital Integrated Coastal Development (NCICD)”.

Pembentukan forum pakar ini bertujuan untuk mengkaji secara ilmiah pelaksanaan proyek waduk dan tanggul raksasa di Teluk Jakarta.

Dekan Fakultas Teknik Unhas, Dr. Ir. Muhamad Arsyad Thaha, MT termasuk salah seorang akademisi yang diundang untuk menjadi bagian dari kelompok pakar.

Dalam kelompok itu, Arsyad akan bersama para ahli-ahli dari Intitut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, dan Universitas Brawijaya.

BACA: IKA Kehutanan Unhas Dukung Penuh Program Prof Andalan

“Menurut rencana, para pakar ini akan mengadakan kajian awal (project orientation) terhadap proyek-proyek sejenis yang telah dibangun oleh Korea Selatan,” ujar Kepala Unit Protokol dan Humas Unhas, Ishaq Rahman, Kamis (2/7/2018).

Forum yang difasilitasi oleh Korean International Cooperation Agency (KOICA) ini, menurut Ishaq bakal diselenggarakan pada tanggal 6 – 11 Agustus 2018 mendatang di Korea Selatan.

Selain melihat langsung proyek pengembangan kawasan pantai di Korea, kata Ishaq nantinya para pakar Indonesia juga akan bertukar pandangan dengan 20 pakar dari Korea Selatan.

Dalam pertemuan pre-departure di Hotel Aryaduta Jakarta, 1 Agustus 2018, para pakar memperoleh masukan dari Dr. Ir. Wahyu Utomo, MS selaku Deputi VI Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Percepatan Wilayah Kemenko Perekonomian.

BACA: Berikut Alumnus Unhas Nyaleg di Luar Sulsel

Paparan tersebut menguraikan posisi proyek pengembangan Teluk Jakarta sebagai bagian dari proyek strategis nasional.

Dalam presentasinya, Deputi VI menjelaskan bahwa NCICD merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang menjadi kebijakan presiden.

“Hal ini tertuang dalam Perpres No. 3 Tahun 2016 dan Perpres No. 58 Tahun 2017. Sebagai implementasi, pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR telah menandatangani MOU dengan Pemerintah Korea Selatan dan Pemerintah Belanda,” jelas Dr. Wahyu Utomo.

Peran Korea Selatan dalam proyek NCICD ini adalah membantu penyusunan aspek teknik, feasibility studies, dan business development plan.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Unhas mengatakan bahwa keterlibatan dirinya pada proyek ini memiliki manfaat tambahan yang diharapkan dapat memberi kontribusi bagi Unhas.

“Dengan terlibat dalam forum ini, kami memiliki referensi terbaru dan faktual tentang pelaksanaan proyek sejenis di Korea, yang dapat menjadi sumber pembelajaran bagi mahasiswa kita ke depannya. Hal ini juga dapat memperkuat kemitraan Indonesia dan Korea Selatan dalam bidang teknik pantai,” kata Dr. Arsyad Thaha.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img