24 C
Makassar
Monday, December 23, 2024
HomeEdukasiWagub Sulsel Usulkan Pendidikan Vokasi Khusus Komoditi

Wagub Sulsel Usulkan Pendidikan Vokasi Khusus Komoditi

- Advertisement -

JAKARTA, SULSELEKSPRES.COM – Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengusulkan pendidikan vokasi bidang komoditi unggulan, khususnya kakao dan kopi. Sejauh ini, Sulsel menjadi salah satu dari delapan provinsi yang komitmen dalam program fokus vokasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Kami mengusulkan pendidikan vokasi bidang komoditi unggulan kami, seperti kakao dan kopi. Ada beberapa SMK diarahkan ke bidang itu, diantaranya SMK di Tana Toraja, Luwu Raya, Bulukumba dan lain-lain,” kata Andi Sudirman, saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Vokasi SMK sesuai dengan potensi daerah, yang dipimpin Menko Bidang Perekonomian, di Ruang Rapat Mahakam Gedung Ali Wardhana, Jakarta, Jumat (7/12/2018).

BACA: Perubahan Iklim Bikin Anjlok Harga Komoditi Lada

Andi Sudirman juga mengusulkan adanya kebijakan terpusat wajibnya industri kecil menengah dan besar menerima siswa SMK magang, apprentice, hingga menjadi karyawan permanen.

Harapannya, program vokasi ini memberikan kesempatan kerja yang besar kepada alumni SMK dengan memprioritaskan sistem penganggaran, training guru kejuruan, sertifikasi, kemampuan hilirisasi secara bertahap, dan pembelajaran yang fokus pada suatu bidang satu sekolah, dengan sistem tuntas serta siap bekerja.

BACA: Distribusi Kopi Seko Terhambat Infrstruktur

Sementara, Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan, terdapat enam sektor penggerak ekonomi. Seperti manufaktur, agribisnis, pariwisata, tenaga kesehatan, ekonomi digital, dan pekerja migran.
Untuk itu, pemerintah harus mendorong kompetensi baru secara masif, direvitalisasi, serta menyusun payung hukum pengembangan vokasi.

“Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung perkembangan ekonomi digital, disertai dengan revolusi industri 4.0 membutuhkan kompetensi baru bagi tenaga kerja Indonesia. Karena, selama ini kompetensi memang menjadi kendala yang dihadapi bagi tenaga kerja Indonesia,” jelasnya.

Penulis: Abdul Latif
spot_img
spot_img

Headline

spot_img