MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Anggota DPRD kota Makassar, Abdul Wahab Tahir, meminta pihak pemerintah kota Makassar segera menghentikan Pemerintahan Wacana.
Hal itu dilontarkan politisi Partai Golkar tersebut setelah dia menilai bahwa pemerintah kota Makassar terlalu banyak wacana dalam menindak tegas beebagai persoalan yang terjadi di kota Makassar.
“Kalau begitu ini pemerintahan apa namanya? Pemerintahan berwacana saja. Buat dong tindakan, ambil sikap yang jelas,” ujar Wahab Tahir saat ditemui di rumah jabatan ketua DPRD Makassar, Jimat (18/10/2019) siang.
“Anda diberikan kewenangan oleh negara untuk mengatur rakyat supaya tertib. Kalau anda gagal mengatur rakyat secara tertib, berarti anda gagal sebagai pejabat yang diberi kewenangan oleh negara,” terangnya.
BACA: Tim Pansus DPRD Makassar Ekspose Hasil Pembahasan Tatib
Salah satu hal yang disoroti Wahab Tahir adalah masih menjamurnya gudang dalam kota, yang seharusnya sudah disterilkan.
Wahab mengatakan jika pihak pemerintah kota tidak memiliki keberanian dan kesanggupan dalam menegakkan hukum, maka sebaiknya diserahkan kepada pihak legislatif saja.
“Oleh karena itu, menurut saya berhenti menjadi pemerintah berwacana. Kalau tidak punya kesanggupan, biar kami (DPRD) yang ambil tindakan,” tegasnya.
“Soal gudang itu kan soal lama, soal penegakan aturan. Kenapa didiam-diamkan? Kenapa dibiarkan? Alasannya apa itu pemerintah kota? Bertele-tele sekali. Bilang saja kalau tidak berani,” lanjut wakil ketua komisi A periode lalu tersebut.
Lebih lanjut Wahab menilai, jika memang benar ada oknum-oknum yang bermain dibelakang persoalan tersebut, baiknya ditindak tegas saja. Menurutnya pemerintah kota harus menghentikan pemerintahan yang selalu berwacana saja.
“Pokoknya siapapun yang memback up, ini soal atuaran yang harus ditegakkan. Oleh karena itu, menurut saya, pemerintah ini berhenti berwacana, tegakkan aturan, ambil tindakkan, action, sesuai SK walikota awal itu. Buktikan bahwa anda berwibawa dalam mengelola pemerintahan,” pintanya.
Di akhir kalimat, Wahab tahir mengatakan bahwa memang masih ada gudang dalam kota yang belum ditutup. Ia menilai terkait wacana penutupan itu keliru, dan pemerintah kota hanya banyak gaya.
“Tidak ada yang ditutup, gaya na ji,” tutup Wahab.