MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Masyarakat yang ada di Kelurahan Paropo menilai program yang diusung oleh pasangan Calwalkot dan Cawawalkot Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) paling realistis.
Sebab, program yang diusung pasangan calon nomor urut 1 tersebut dianggap mampu menyentuh hal-hal mendasar. Seperti iuran sampah, seragam sekolah, pemberdayaan perempuan, dan peningkatan ekonomi kreatif.
Salah satu warga Paropo, Lia mengaku, program-program mendasar seperti ini sangat layak ditawarkan kepada masyarakat. Sebab, selama ini persoalan sampah terkadang justru menjadi masalah baru.
”Bagus kalau gratis sampah ta. Ada sede uang dipakai untuk belanja yang lain. Apalagi ini biasanya, kita sudah bayar sampah tetapi kadang tidak diangkat juga,” ujarnya, Rabu, 30 Oktober.
Lebih lanjut dia menilai, berkaitan dengan program pelatihan dan pemberdayaan perempuan dianggap cukup efektif. Meski kelihatannya kecil, namun bisa memberikan dampak besar, khususnya dalam menopang perekonomian keluarga.
”Bagus lah. Kan sudah maki diajari menjahit, dikasih ki juga mesin jahit, ditambah lagi modal usahanya. Apa mamo itu kalau tidak bisa ki berkembang. Pasti kami para ibu-ibu ini bisa juga bantu-bantu suami cari uang,” kata dia.
Munafri Arifuddin sendiri menegaskan, program-program tersebut memang sengaja diusung sebagai upaya memberi keringanan kepada masyarakat. Secara tidak langsung, hal ini akan mengurangi pengeluaran rumah tangga dan bisa dialihkan untuk hal-hal vital lainnya.
“Kalau iuran sampah gratis, seragam sekolah gratis, sambungan pipa air bersih gratis, kan sedikit-demi sedikit ini akan meringankan beban warga. Uangnya bisa dipakai untuk hal-hal lain yang sifatnya bisa meningkatkan kesejahteraan,” kata dia.
Selain itu, pemberdayaan masyarakat melalui berbagai pelatihan juga menjadi bagian untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Sebab, dengan keterampilan yang dimiliki, ditunjang peralatan dan modal yang cukup, masyarakat akan mampu meghasilkan pendapatan secara mandiri.
“Tentu ini hal-hal yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya. Sehingga, kita tidak mengajarkan masyarakat untuk menunggu bantuan pemerintah secara terus menerus. Pemerintah harus membantu dan mengedukasi supya warganya bisa sejahtera,” ungkapnya.