MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah satu hal yang utama dalam melakukan pembangunan daerah. APBD biasanya akan dibahas setiap akhir tahun dan berlaku mulai awal tahun berikutnya hingga akhir tahun.
Seperti halnya di Sulawesi Selatan (Sulsel), berdasarkan pandangan setiap fraksi, APBD 2021 telah disetujui di Ruang Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (27/11/2020).
Adapun komposisi akhir APBD 2021 tersebut sebagai berikut:
Jumlah pendapatan sebesar Rp 10.745.830.352.337,70.
Jumlah belanja sebesar Rp11.756.405.712.940,10.
Defisit sebesar Rp1.010.575.360.602,38.
Jumlah penerimaan pembiayaan sebesar Rp1.161.740.168.611,00.
Jumlah pengeluaran pembiayaan sebesar Rp151.164.808.008,62.
Pembiayaan netto sebesar Rp1.010.575.360.602,38.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah (NA) dalam naskah sambutannya atas persetujuan bersama rancangan peraturan daerah provinsi Sulsel tentang APBD 2021 dan Penetapan Program Pembentukan Peraturan Paerah (Propemperda) dalam rapat paripurna kemarin menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas disetujuinya APBD 2021 oleh pihak DPRD Provinsi.
“Ekonomi masyarakat Sulawesi Selatan, disinergikan dengan sektor UMKM, industri dan perdagangan serta mendorong BUMDES dan koperasi serta lembaga ekonomi dan keuangan lainnya, untuk menyatukan segenap potensi guna pencapaian target pertumbuhan yang semakin baik di tahun 2021 yang akan datang,” kata NA.
“APBD ini hanya stimulus yang akan tetapi masyarakat, dunia usaha dan perguruan tinggi serta media yang memparipurnakan rencana pemerinyah yang tertuang dalam instrument APBD tahun anggaran 2021 ini,” lanjut NA.
Mantan Bupati Bantaeng selama dua periode tersebut menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kapasitas fiscal daerah, Pemerintah Sulsel mendorong ekstensifikasi sumber-sumber penerimaan daerah melalui optimalisasi pemanfaatan potensi aset daerah yang ada.
“Sangat ironi memang, banyak aset kita yang belum bisa dimanfaatkan sebagai sumber PAD. Padahal potensi ini sangat menjanjikan karena akan memberikan dampak multiplayer baik kepada pemerintah, dunia usaha dan termasuk kepada masyarakat sendiri,” ujarnya.