GOWA, SULSELEKSPRES.COM – Sebanyak 300 siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kabupaten Gowa mengikuti deklarasi Anti Bullying yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPA) Kabupaten Gowa.
Deklarasi yang berlangsung di Baruga Tinggimae tersebut terselenggara atas kerjasama antara DPPPA Kabupaten Gowa dengan United Nations Children’s Fund (UNICEF) melalui Yayasan Indonesia Mengajar (YIM).
BACA:Â KotaKu Bangun Lorong Warna Warni Hingga Taman Bermain Anak di Gowa
Kepala Dinas PPPA Gowa, Kawaidah Alkam mengatakan bahwa hal itu dilakukan sebagai upaya melawan tindak kekerasan sejak usia dini. Karena, bullying telah menjadi kasus penting yang harus menjadi perhatian, utamanya di daerah Berjuluk Butta Bersejarah itu.
“Perlindungan dan kesejahteraan anak harus mendapat perhatian khusus. Karena, kasus bullying di antara anak kerpa terjadi dan ini harus direspon dengan cepat,” katanya, saat dikonfirmasi, Selasa (4/12/2018).
BACA:Â Pemkab Gowa Ajukan Ranperda Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas
Menurutnya, jika hal ini mendapat respon yang sangat lambat maka akan menimbulkan potensi munculnya persoalan sosial, baik di masa kini maupun di masa yang akan datang.
Sementara Guru SMP Negeri 2 Bajeng, Hadariah, mengatakan, workshop ini juga sangat sesuai dengan Gowa Kabupaten Pendidikan (GKP) sehingga guru sangat mendukung adanya deklarasi ini. Misalnya, jika ada anak yang bermasalah kita tidak diberi hukuman langsung secara fisik tetapi perlu bimbingan.
BACA:Â Tingkatkan Peran Kampung KB, DPPKB Gowa Bentuk Tim KB Desa
“Bentuknya kita beri pengertian kepada anak bahwa apa yang dilakukan itu tidak sesuai ajaran agama. Tidak boleh mengolok,” ujarnya.
“Jadi setiap Jumat kami beri materi akhlak yang baik, kepada guru maupun kepada sesama teman. Dari guru harus ada keteladanan sehingga anak-anak didik pun mengikuti,” ungkapnya.
