SULSELEKSPRES.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali membuka Kuliah Kewirausahaan Pemuda Kemenpora yang bekerjasama dengan Universitas Negeri Padang (UNP), dengan tema “Strategi Meningkatkan Kapsitas Usaha”, secara virtual, Jumat (10/9) pagi.
Dalam sambutannya, Menpora Amali menjelaskan bahwa pihaknya melakukan kerjasama kuliah kewirausahaan pemuda dengan berbagai perguruan tinggi sebagai perwujudan untuk mendorong semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat. Khususnya di kalangan perguruan tinggi.
“Sebab, kita tahu bahwa salah satu ukuran kemajuan perekonomian suatu bangsa atau kemakmuran suatu masyarakat itu ditunjukkan dengan besarnya persentase dari masyarakat yang bergerak di bidang kewirausahaan,” ujar Menpora Amali.
Menurut Menpora Amali, kegiatan tersebut sebagai tindaklanjut dari salah satu dari lima program prioritas Kemenpora periode 2020-2024 yakni pemberdayaan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing serta menumbuhkan semangat kewirausahaan. Sebab, Menpora Amali menjelaskan cakupan kepemudaan dalam wilayah kerjannya sangat luas sehingga harus ada program prioritas yang difokuskan dalam periode kepemimpinannya.
“Itulah menjadi dasar program-program prioritas kami. Kami menjalankan kegiatan-kegiatan, salah satunya adalah penumbuhan minat wirausaha di kalangan pemuda. Khususnya para mahasiswa yang ada di perguruan tinggi. Mahasiswa harus kita persiapkan dengan benar-benar, selain mereka kita bekali dengan kemampuan akademik tetapi juga harus ada tambahan bekal buat mereka yakni kemampuan kewirausahaan,” pungkasnya.
Menpora Amali mengingatkan bahwa para mahasiswa setelah mereka lulus dari perguruan tinggi akan berhadapan dengan persaingan yang luar biasa, terlebih untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. Dia tidak hanya bersaing dengan sesama lulusan perguruan tinggi negeri. Namun juga bersaing dengan perguruan tinggi swasta.
“Belum lagi akan bersaing dengan saudara-saudaranya atau saudara kita semua yang sekarang ini sedang menempuh pendidikan di luar negeri,” ujarnya.
Disisi lain, bangsa ini akan berhadapan dengan tantangan bonus demografi dimana usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif.
“Kalau tidak dipersiapkan para mahasiswa yang nanti akan mengisi saat-saat itu dimana usia produktif akan lebih banyak, yang tadinya kita berharap bonus demografi ini menjadi manfaat buat bangsa ini, buat negeri ini, dia akan berkebalikan menjadi petaka buat negeri ini,” jelasnya.
Dengan demikian, pengetahuan kewirausahaan harus dibekali kepada para mahasiswa agar setelah lulus bisa mandiri dan menciptakan lapangan kerja. Bukan malah sibuk mencari lapangan kerja. Menpora Amali mengapresiasi UNP yang sudah menjadikan mata kuliah kewirausaan sebagai mata kuliah wajib yang diajarkan kepada para mahasiswa.
“Kenapa saya sampaikan apresiasi. Sebab dengan pengetahuan secara akademik saja tidak cukup. Harus ada pengetahuan lain atau kewirausahaan,” katanya.
Sejalan dengan itu, Menpora Amali berharap ada perubahan paradigma dari para mahasiswa dan pemuda agar tidak lagi semata-mata berorientasi untuk bekerja di perusahaan swasta yang besar dan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau menjadi anggota TNI-Polri. Tapi juga harus ditumbuhkan semangat kewirausahaan.
Dia pun mendorong agar mahasiswa saat berada di perguruan tinggi mulai mebuat usaha kecil-kecil dengan dibantu satu atau dua orang. Denga begitu, dia telah menjadi tempat bergantungnya orang lain. Bukan dia, yang bergantung kepada orang lain.
“Saya kira semangat-semangat seperti ini harus kita tumbuhkan. Saat ini menjadi wirausaha itu adalah pilihan terakhir setelah mentok kiri kanan lamaran kerja tidak direspon, tidak mendapatkan lapangan pekerjaan,” tukasnya.
Oleh karenannya, Menpora berpesan kepada para mahasiswa untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan seirus dan memperhatikan paparan yang disampaikan para narasumber yang sudah berpengalaman terkait wirausaha. Dan selanjutnya, peserta yang serius mengikuti acara ini dengan dibuktikan dibuatnya proposal usaha akan diberi pendapingan dan modal dari Kemenpora.
“Untuk para mahasiswa, harapan saya ikutilah kuliah kewirausahaan pemuda ini walaupun singkat tetapi pasti banyak hal yang anda akan dapatkan dari para narasumber. Sembari anda mengikuti mulai berpikir apa usaha yang anda akan lakukan, tuangkan perencanaannya, buat proposalnya,” katanya.
“Untuk Anda yang paling bagus perencanaannya, yang paling realistis tidak mengawang-awang dan langsung bisa diimplementasikan itulah yang akan dipilih oleh pak Deputi,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. Drs. H. Ganefri, M.Pd., Ph.D mengapresiasi inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda Olahraga dalam melaksanakan berbagai usaha untuk meningkatkan peran pemuda dalam mengisi kemerdekaan dan menuju Indonesia emas tahun 2045.
“Kami mengapresiasi kegiatan kewirausahaan pemuda ini, yang merupakan salah satu kekuatan bagi kita untuk mengisi bonus demokrasi yang sebentar lagi akan diperoleh oleh negara ini oleh masyarakat kita,” ujarnya.
Menurutnya, perhatian pemerintah dan perguruan tinggi memang sangat diperlukan untuk mempersiapkan pemuda-pemuda yang memiliki keterampilan dan skill di usia usia produktif untuk menghadapi bonus demografi.
“Kuliah kewirausahaan pemuda ini disambut cukup antusias bagi kalangan mahasiswa dan mereka adalah pemuda-pemuda kreatif,” jelasnya. Acara ini turut dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni’am, Para Wakil Rektor UNP, Dekan dan ratusan mahasiswa UNP selaku peserta kuliah kewirausahaan pemuda.