29 C
Makassar
Tuesday, December 17, 2024
HomeHealthPengidap Gangguan Asam Lambung Harus Selalu Hindari Kopi, Benarkah?

Pengidap Gangguan Asam Lambung Harus Selalu Hindari Kopi, Benarkah?

- Advertisement -

 

SULSELEKSPRES.COM – Bagi sebagian masyarakat urban, kini minum kopi merupakan salah satu aktivitas wajib sebelum memulai hari. Dewasa ini, manfaat kopi sebagai penghilang kantuk bergeser menjadi sebuah tren gaya hidup.

Namun, bagaimana dengan pengidap gangguan asam lambung (GERD)? Benarkah bahwa mereka harus selalu menghindari kopi? Atau adakah alternatif kopi yang lebih aman untuk pengidap asam lambung? Cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut!

Gangguan Asam Lambung dan Minum Kopi

Gangguan asam lambung, atau Gastroesophageal Reflux Disease yang disingkat GERD, adalah suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan asam lambung menuju esofagus atau kerongkongan, yang merupakan bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung.

Selama ini, gangguan asam lambung kerap dikaitkan dengan keasaman kopi, sehingga muncul stigma untuk menghindari kopi di kalangan pengidap gangguan asam lambung. Padahal, para ahli mengungkapkan bahwa tingkat keasaman (pH) kopi tertinggi berada angka 4,7. Jumlah tersebut setara dengan sebuah pisang. Sementara kopi hitam rata-rata memiliki pH sekitar 5.

Dalam Scientific American, ahli nutrisi Monica Reinagel juga menjelaskan bahwa gangguan asam lambung terjadi akibat respon asam lambung terhadap kandungan yang terdapat pada kopi, bukanlah tingkat keasamannya. Kandungan asam klorogenat dan kafein dalam kopi dapat merangsang produksi asam lambung.

Sementara kandungan N-methylpyridinium (NMP) yang juga terdapat pada kopi, malah berfungsi menahan pelepasan asam yang menimbulkan iritasi lambung. Itulah mengapa Reinagel pun menyarankan pengidap gangguan asam lambung untuk mengonsumsi kopi yang tinggi NMP, serta rendah kafein dan asam klorogenik. Namun sayangnya, kriteria ini agak sulit ditemukan dalam kopi-kopi yang beredar di pasaran.

Alternatif Kopi untuk Pengidap Asam Lambung
Nyatanya pengidap asam lambung tetap bisa mendapatkan manfaat kopi. Reinagel menyarankan untuk memilih kopi yang dipanggang hingga hitam (dark roast). Mengapa? Ini karena kopi yang dibakar dalam waktu lama dapat meningkatkan kandungan NMP, sekaligus menurunkan asam klorogenik.

Terkait teknik penyeduhannya, kopi yang diseduh dengan metode cold brew juga cenderung lebih aman dikonsumsi oleh pengidap gangguan asam lambung. Hal ini dikarenakan kopi cold brew mengekstrak lebih sedikit asam klorogenik, dibanding kopi yang diseduh dengan menggunakan air panas.

Rata-rata kopi cold brew memiliki kadar pH sebesar 6,31, sedangkan kopi biasa rata-rata memiliki kadar pH sebesar 4,5–5. Perlu diketahui sebelumnya bahwa semakin rendah angka pH-nya, semakin asam sifat zat tersebut. Rendahnya kadar keasaman pada kopi cold brew terjadi karena air dingin yang dipakai untuk menyeduh kopi, dapat mengencerkan konsentrasi kopi, sehingga rasanya pun lebih “jinak”. Berbeda dengan kopi yang diseduh dengan air panas, asam yang terkandung dalam kopi akan benar-benar terekstrak dan lebih pekat.

Solusi lainnya bagi pengidap gangguan asam lambung yang ingin mendapatkan manfaat dari kopi adalah menambahkan susu dalam kopi yang akan diminum. Susu berfungsi sebagai pengikat asam klorogenik, yang kemudian dapat menekan stimulasi produksi asam lambung. Dalam hal ini, latte merupakan jenis kopi yang bisa dipilih oleh pengidap gangguan asam lambung. Sebab, latte memenuhi dua kriteria kopi yang ramah asam lambung, karena terbuat dari biji kopi yang dipanggang lama (very dark roast), dan disajikan dengan susu.

Konsumsi Kopi Juga Tetap Perlu Dibatasi
Kendati demikian, ada batasan umum yang perlu dipatuhi dalam meminum kopi. Batas aman konsumsi kopi bagi orang dewasa adalah sekitar 3 hingga 4 cangkir setiap harinya. Jumlah ini merupakan kisaran dari batasan kadar kafein harian sebesar 300–400 miligram. Konsumsi kafein yang berlebihan dapat mendatangkan berbagai dampak negatif bagi tubuh, seperti insomnia, inkontinensia urine, meningkatnya tekanan darah, gangguan menstruasi, dan risiko asam urat.

Bahkan, kelebihan kafein dalam jangka panjang dapat memunculkan sejumlah permasalahan kesehatan serius, seperti masalah lambung, terganggunya sistem kardiovaskular, kerusakan tulang, gangguan daya ingat, dan meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan jumlah asupan kopi harian dan imbangi dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.

Namun, jika kamu adalah pengidap asam lambung, pastikan kamu selalu membawa obat pereda asam lambung ke mana pun kamu pergi.
Sumber: halodoc.com

spot_img
spot_img

Headline

spot_img