MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mendorong agar sistem administrasi manunggal satu atap (Samsat) di Sulsel memaksimalkan pelayanan secara nontunai atau e-samsat.
Menurutnya, dengan memanfaatkan teknologi digital, antrean dapat dihindari sehingga masyarakat dapat melakukan pekerjaan lainnya tanpa lagi antre berlama-lama di loket.
“Saya kasihan melihat masyarakat yang antre berlama-lama di depan loket Samsat. Kalau bisa semua Samsat harus sistem online, bisa membayar melalui ATM ataupun melalui android,” katanya. saat membuka rapat koordinasi kesamsatan yang berlangsung di Hotel Claro Makassar, Minggu (21/10) malam.
Ia mengaku prihatin saat melakukan kunjungan ke Samsat Mappanyukki beberapa waktu lalu. Ia melihat banyak warga yang antre untuk membayar pajak kendaraan bermotor (PKB).
Olehnya itu, karena telah menggunakan sistem online, tiga instansi yang bertugas di samsat harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang sudah terlatih.
Acara tersebut dihadiri Kepala Bapenda Sulsel Drs H. Tautoto TR M.Si, Dirlantas Polda Sulsel yang diwakili Kasubdit Regident Ditlantas Polda Sulsel AKBP Ferdiansyah, Kepala PT Jasa Raharja Cabang Sulsel Jahja Joel Lami, 25 Kepala UPT Bapenda se-Sulsel, serta kepala unit regident dari polres se-Sulsel.
Sudirman juga menghimbau agar Bapenda Sulsel terus berinovasi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Karena masih banyak sumber-sumber PAD di Sulsel yang belum digarap secara maksimal.
Pada tahun ini PAD Sulsel ditargetkan sebesar Rp 3.471 triliun lebih atau 88 persen dari total PAD yang sebesar Rp 3.917 triliun lebih. Dari target pajak tersebut sebesar Rp 2.151 triliun lebih atau 62 persen bersumber dari pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor yang dikelola Samsat.
Hingga September 2018, PKB dan BBNKB telah tercapai sebesar Rp 1.483 triliun lebih atau sebesar 69 persen dari target yang ditetapkan.
Sementara itu, Kepala Bapenda Sulsel, Tautoto TR, M.Si, mengatakan, Bapenda Sulsel siap menjalankan amanah wagub dengan mewujudkan pembayaran pajak yang lebih mudah dengan sistem nontunai melalui ATM, ADC, dan mobil banking di seluruh samsat di Sulsel.
“Kami meminta agar petugas di samsat untuk memasukkan NIK (nomor induk kependudukan) pelanggan samsat agar nantinya dapat melakukan pembayaran pajak dengan nontunai melalui aplikasi yang telah kami buat,” ujarnya.
Untuk meningkatkan PAD, tambahnya, Bapenda Sulsel telah melakukan inovasi untuk memberikan pilihan kepada pelanggan samsat cara membayar PKB yang mereka inginkan.
“Kami sudah membuat samsat keliling, gerai samsat, samsat care yang mendatangi rumah pelanggan samsat, samsat drive thru yang melayani hingga malam, samsat ATM, dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, katanya, Bapenda samsat akan meluncurkan produk baru yakni samsat lorong andalan, dan samsat sipakinga atau sistem yang mengingatkan tagihan PKB pelanggan.
“Samsat lorong siap menjemput dan membantu masyarakat Makassar dalam pengurusan pajak kendaraannya. Samsat lorong akan masuk ke rumah-rumah warga, cukup menelepon ke 0811444004444 atau 0811333003333,” ujar mantan Pj Bupati Soppeng dan Bupati Toraja Utara.
Dengan banyaknya layanan ini, aktivis Pramuka Sulsel ini berharap masyarakat semakin mudah membayar pajak kendaraan.