MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Sekira lebih 24 jam, sebagian wilayah kota Makassar mengalami padam total atau black out, yang disebabkan beberapa kerusakan yang ditanggung Perusahaan Listrik Negara (PLN) Indonesia Wilayah Sulawesi.
Tak hanya di Makassar saja, sejumlah daerah di Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tengah, turut mendapat imbas dari gangguan transmisi line Palopo – Makale dan Poso – Lattupa ini.
BACA: Pedagang Kecil Kena Imbas ‘Black Out’, Wagub Sulsel Minta PLN Tangani
Tidak hanya sekedar padam dan memicu hujatan sebagian masyarakat. Black Out ini menyisahkan kerugian bagi mereka yang berada di kelas menengah ke bawah, khususnya pedagang yang tak memiliki genset.
Mengenai itu, Guru Besar Ekonomi Universitas Hasanuddin, Prof Dr Hamid Paddu, mentaksir rata-rata kerugian produksi akibat ‘black out’ mencapai 40 persen. Namun, angka itu kata Hamid berbeda bila di sektor ekonomi menengah, kecil, dan mikro.
BACA:Â Listrik Padam, Lilin Jadi Langka di Makassar
“Kerugiannya bisa lebih besar, karena usaha kecil ini rata rata tidak memiliki Genset,” kata Hamid kepada Sulselekspres.com via Whatsapp, Jumat (16/11/2018).
Tak hanya itu, menurut Hamid daerah hunian rakyat menengah kebawah atau wilayah pinggiran kota (timur dan utara), juga mesti menanggung kerugian yang paling banyak.
Hal itu, menurutnya karena wilayah tersebut menderita black out yang lebih lama dibandingkan dengan hunian pusat kota atau daerah elit, atau yang disebut Hamid “diprioritaskan menyala lebih dahulu.”
“Sehingga ekonomi menengah bawah, hunian masyarakat menengah bawah yang dikorbankan dengan black out ini,” tambah Hamid.
Rana Privat dan Pendidikan