SULSELEKSPRES.COM – Melihat masyarakat Indonesia yang saat ini dinilai Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo kian kritis, dalam kampanye menggunakan spanduk dan baliho sudah ktinggalan zaman.
“Kalau cuma pasang baliho, maaf, spanduk, maaf, masyarakat sudah berbeda karena pengenalan memang perlu. Tapi lebih perlu dari hati ke hati,” kata Jokowi di Hotel Prime Park, Pekanbaru, Riau, dikutip dari CNNIndonesia, Sabtu (15/12/2018).
Baca:Â Tersisa 12,7 Juta Hektare Tanah Belum Redistribusi, Termasuk Ulayat Adat
Soal itu, dalam kampanye pada Pemilu 2019 mendatang, Jokowi memilih dengan cara pintu ke pintu, atau kata Jokowi “hati ke hati.” Sebab cara itu dinilai Jokowi sangat ampuh, dengan itu pula kampanye caranya menghantarkan dirinya menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
“Kerja sampai begitu sangat berat pagi ke pagi, pagi ke subuh. Sampai badan saya kurus. Tetapi untuk sebuah negara sebesar Indonesia enggak mungkin saya lakukan sendiri,” tuturnya.
Baca:Â Soal Perusakan Baliho, Demokrat: Presiden Jokowi Kami Mengalah
Olehnya, Jokowi mengajak para anggota TKD bisa berkampanye door to door sambil menjelaskan kebijakan pemerintahan Jokowi dalam empat tahun terakhir seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, percepatan infrastruktur, serta dana desa.
Penulis: Agus Mawan