SULSELEKSPRES.COM – Anggota DPRD Jakarta Ima Mahdiah bercerita bagaimana perbedaan penanganan banjir Jakarta diera kepemimpinan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, dan Anies Baswedan.
Ima yang juga mantan staf Ahok ini mengatakan, selain fokus pada normalisasi Ahok juga punya kebiasaan menelfon dinas tata air dan para lurah saat hujan deras tiba. Telefon yang dilakukan Ahok disebut untuk memastikan semua pompa berfungsi dengan baik.
“Selain normalisasi, jaman @basuki_btp tiap hujan deras, semua dinas tata air dan lurah yang ada di wilayah diminta perhatikan pompa2 milik dki, memastikan semua menyala sebelum terendam. Pasti BTP tlp satu2 lurahnya yg ada pompa utk update pompa yg masih mati,” kata Ima melalui akun media sosial Twitternya, (3/1/2019).
Menurut dia, memastikan agar tidak terjadi banjir lebih baik dilakukan dibanding fokus pada penanganan pasca banjir. Para lurah saat ini diera Anies disebut diminta evakuasi korban banjir.
Baca:Â Anies Ungkit Kebijakan Ahok yang Gagal Halau Banjir Jakarta
“Kalo sekarang lurahnya diminta evakuasi warga setelah kejadian banjir, seharusnya bisa dicegah terlebih dahulu agar tdk ada pengungsian,” katanya.
Selain normalisasi, jaman @basuki_btp tiap hujan deras, semua dinas tata air dan lurah yang ada di wilayah diminta perhatikan pompa2 milik dki, memastikan semua menyala sebelum terendam. Pasti BTP tlp satu2 lurahnya yg ada pompa utk update pompa yg masih mati.
— IMA MAHDIAH (@imadya) January 3, 2020
Seperti banyak diberitakan, Banjir di Jakarta akibat hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) sore hingga Rabu (1/1/2020). Banjir juga melanda daerah penyangga Jakarta.
Baca:Â Sentil Anies Baswedan, Abu Janda: Pemimpin Rendah Kinerja
Catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 30 korban jiwa akibat banjir di Jabodetabek. Data itu bersumber dari BPBD setempat, TNI, Polri, Pusat Krisis Kesehatan hingga Kementerian Sosial.