31 C
Makassar
Saturday, December 14, 2024
HomeMetropolisBanjir di Makassar Surut, Warga Kembali ke Rumah

Banjir di Makassar Surut, Warga Kembali ke Rumah

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Banjir dan genangan air di sejumlah tempat pascahujan deras disertai angin kencang sejak 22 Januari 2019 yang mengguyur Kota Makassar, Sulawesi Selatan mulai surut. Korban bencana sudah kembali ke rumah masing-masing.

“Sudah beberapa hari air sudah surut. Ini masih membersihkan barang-barang yang terendam,” kata, seorang warga Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Fahrul, Kamis (31/2/2019).

Kota Makassar menjadi salah satu daerah di Sulsel yang terkena dampak banjir yang cukup parah. Sebanyak lima kecamatan yakni Kecamatan Manggala, Tamalanrea, Biringkanaya, Tamalate, dan panakkukang terendam banjir.

BACA: Wagub Minta Gelar Simulasi Peringatan Banjir di Sekitar Bendungan Bili-Bili

Sejak hujan mengguyur dengan intensitas tinggi, Fahrul baru mulai membersihkan barang pada Jumat 25 Januari 2019. Dan baru menempati rumah mereka pada Minggu 27 Januari 2019. Meski ada perabot rusak akibat terendam banjir.

“Minggu baru kembali tempati rumah. Karena, membersihkan dulu barang banyak yang kotor dan rusak. Ini saja masih banyak yang mau dibersihkan,” jelasnya.

BACA: Danny Pomanto Temukan Penyebab Banjir di Manggala

Sementara Camat Manggala, Andy Fadly mengatakan bahwa seluruh warga yang sempat mengungsi, sudah kembali ke rumah masing-masing. Posko pengungsian benar-benar kosong pada Minggu 27 Januari 2019.

Dari lima kecamatan terdampak banjir, Kecamatan Manggala yang terparah dengan lima kelurahan terendam banjir yakni Antang, Manggala, Bangkala, Biringromang, dan Tamangapa.

“Sudah kembali mi semua di rumahnya,” katanya.

Sementara dari pantauan di Perumnas Antang, sejumlah masyarakat masih melakukan bersih-bersih di rumah masing-masing. Di perumahan yang dikelola Pemerintah Pusat itu air merendam daerah tersebut hingga 2 meter.

Akibat banjir di Kota Makassar. 1.216 kepala keluarga (KK) atau sekitar 3.090 jiwa, harus mengungsi. 622 rumah rusak ringan dan 468 rusak parah.

Penulis: M. Syawal
spot_img
spot_img

Headline

spot_img