CEO PSM Sesalkan Sikap Ridwan Tawainella Berlabuh ke Arema

CEO PT Persaudaraan Sepakbola Makassar (PSM), Munafri Arifuddin/ IST

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin menanggapi terkait hengkangnya Ridwan Tawainella ke Arema FC, dimana proses transfer ke Arema FC, menyisakan sedikit problem. Winger Juku Eja tersebut ternyata masih menyisakan kontrak hingga 25 Desember mendatang di PSM.

“Kan tidak elok, masa dia mau tanda tangan kontrak dengan klub lain sementara di psm masih terikat kontrak,”ujar APPI Sapaan Akrab Bakal Calon Walikota Makassar tersebut saat ditemui Sulselekspres.com belum lama ini di Hotel Novotel, Jalan Jendral Sudirman,Makassar.

Dia mengaku bahwa selama ini belum ada pertemuan antara dirinya dengan pemain yang bersangkutan. “Ridwan juga belum pernah ketemu dengan saya, sebagai pemain profesional kan harusnya kita ngobrol,” lanjutnya.

Sementara, alasan Ridwan untuk berlabuh ke Malang,ia mengaku hanya Arema FC yang serius dalam mendekatinya beberapa bulan lalu. Maka dari itu, ia menganggap tidak salah untuk mencoba peruntungannya dengan bergabung dalam skuat besutan Joko Susilo itu.

“Tawaran Arema sangat serius dan saya dengan senang hati bisa bergabung dengan salah satu klub besar,” ungkap gelandang berusia 22 tahun tersebut.

Appi pun menegaskan bahwa soal urusan pemain dengan manajemen, ia tidak akan pernah mengahalang-halangi yang mau pergi.

“Karena saya mau mereka bermain di PSM bukan hanya badannya tapi hatinya juga harus ada disini,”pungkasnya.

 

Ridwan Tawainella Nyaman di Arema

Setelah tiga hari berlatih, Ridwan Tawainella mulai menemukan chemistry bersama Arema FC. Pemain 22 tahun itu mulai nyaman dalam latihan. Hal ini terlihat dalam sesi penguatan di Pusat Kebugaran UB Jalan Veteran dan latihan sakit di lapangan Dirgantara kompleks TNI AU Abd Saleh. Rasa nyaman ini, buatlah comeback Ridwan semakin bulat untuk berkostum Singo Edan.

“Suasana di tim Arema enak. Kekeluargaan di sini juga bagus. Teman di sini baik-baik, “kata Ridwan dilansir Malang Post di Pusat Kebugaran UB.

Dia tampak memenuhi kebutuhan untuk pelatih kepala Joko “Gethuk” Susilo dan pelatih fisik Dusan Momcilovic. Sebagai calon pemain baru, Ridwan sadar dia harus bekerja keras untuk mencapai standar yang diinginkan Gethuk. Tak heran, pemain berdarah Tulehu ini disebut-sebut akan menjadi bek sayap bertenaga yang menyaingi Hasyim Kipuw pada masa keemasannya.

Menurutnya,. Untuk bekerja lebih keras dan menunjukkan kinerja positif demi keamanan kavling di skuad tim berlogo singa. “Pasti ada motivasi tersendiri, saya pasti akan menambahkan lagi latihan saat libur untuk mendapatkan standar yang diinginkan pelatih,” jelas Ridwan.

Saat ini, pemuda kelahiran 15 Mei 1995 ini masih dalam tahap seleksi bersama Arema. Dia tidak akan melepaskan kesempatan untuk menghuni tim pujaan Aremania. Ridwan sendiri rela meninggalkan PSM Makassar yang menjadi klub profesional di Indonesia sejak terjun di dunia sepakbola.

“Terkait PSM, saya sudah menjalin komunikasi dan belum ada jawaban,” ungkap Ridwan.

Dia mengaku mendapat panggilan untuk bermain dengan Arema. Statusnya saat ini adalah pemain seleksi. Ridwan juga sudah berpengalaman pra-kontrak dengan manajemen tim dengan simbol singa tinju dalam tameng ini.

Dia masih ada kontrak dengan PSM sampai 25 Desember 2017. Namun, karena belum ada tawaran kontrak baru, Ridwan memilih menerima panggilan untuk bermain di Kota Malang. Harapan Ridwan untuk bergabung dengan tim yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan ini cukup tinggi.

Setelah bergabung dengan PSM Makassar, Arema akan menjadi catatan emas dalam karir profesionalnya di dunia sepakbola Indonesia. Ridwan bilang dia merasa bisa menjadi bagian dari klub Persema Arema. Ridwan juga menyebut keluarga di Tulehu ikut sertakan dia benar-benar bisa berkostum Arema.

“Saya gabung dengan Arema karena ini klub besar. Saya sangat suka jika bisa gabung. Arema tim yang solid, “tambahnya. Selain itu, Ridwan juga mengatakan Aremania adalah suporter yang oke dan mantap. Manajemen Arema sendiri belum terungkap statusnya Ridwan.