SULSELEKSPRES.COM – Komandan KRI Usman Harun, Kolonel Laut Binsar Alfret Syaiful Sitorus menceritakan kronologi penangkapan, diawali saat KRI Usman Harun melaksanakan patroli rutin dalam penegakan hukum dan kedaulatan di perairan laut Natuna Utara.
Dikabarkan, Kapal Perang RI (KRI) Usman Harun milik TNI Angkatan Laut (AL) mengamankan dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam yang diduga melakukan kegiatan pencurian ikan di wilayah Perairan Laut Natuna Utara, Sabtu (19/9) kemarin.
KRI tersebut lantas mendeteksi dua kontak Kapal Ikan Asing pada pukul 12.55 WIB yang sedang melakukan aktivitas menangkap ikan menggunakan jaring.
Namun setelah didekati kedua kapal tersebut berusaha melarikan diri dengan melepaskan jaring ke laut dan menambah kecepatan berpencar menjauh dari KRI Usman Harun,” kata Binsar dalam keterangan resminya, Minggu (20/9).
Menindaklanjuti hal tersebut, Binsar memberikan isyarat agar kapal asing tersebut berhenti. Prosedur dan isyarat telah diberikan oleh KRI Usman Harun namun dua kapal asing itu tidak mengindahkan peringatan yang diberikan.
BACA:Â Cetak Tiga Sejarah Di Event Garuda di Lautku, KRI Bima Suci-945 Angkat Jangkar Tinggalkan Makassar
KRI Usman Harun terus melakukan pengejaran. Setelah berhasil dihentikan, aparat menurunkan Rubber Inflatable Boat (RIB) dan menurunkan Tim Visit Board Search and Seizure (VBSS) untuk melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan.
“Dari hasil pemeriksaan diperoleh informasi bahwa KIA Vietnam tersebut bernama BV5075TS dengan ABK 10 orang, KRI Usman Harun selanjutnya melaksanakan pengejaran sasaran kedua yang berusaha melarikan diri,” kata dia.
Tidak memerlukan waktu lama, kapal asing dengan nomor lambung BV92658TS dengan ABK 3 orang dapat dihentikan dan digeledah. Dua kapal tersebut diduga melaksanakan penangkapan ikan di perairan landas kontinen Indonesia tanpa memiliki izin.
Secara terpisah Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid menjelaskan TNI AL tetap memberikan jaminan dan menjaga keamanan dan kedaulatan di laut yurisdiksi nasional. Ia menegaskan tidak segan-segan untuk menindak pelbagai bentuk pelanggaran dan tindak kejahatan termasuk ilegal fishing yang masih kerap terjadi.
Dua kapal asing tersebut selanjutnya dikawal menuju Lanal Ranai untuk dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut.