MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas melaut. Mulai dari nelayan hingga kapal komersil.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar, Irwansyah Nasution, menjelaskan, terdapat pola tekanan rendah 1006 hPa teridentifikasi di Samudra Hindia barat daya Lampung dan Laut Timor yang membentuk palung tekanan rendah (Low-Pressure trough).
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Cina selatan, Laut Natuna Utara, Laut Jawa, Perairan Enggano hingga Bengkulu, Perairan barat Lampung, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Kepulauan Selayar dan Kepulauan Salabana.
“Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di wilayah-wilayah tersebut,” katanya, Selasa (22/1/2019).
Dibeberapa daerah, kata Irwansyah, juga diprediksi terjadi peningkatan tinggi gelombang seperti Teluk Bone Bagian Utara yang mencapai 1,5 hingga 2,5 meter tinggi gelombang, sementara di Teluk Bone Bagiam Selatan bisa 2,5 sampai 4 meter.
Gelombang tertinggi diprediksi terjadi di Selat Makassar bagian Selatan, Perairan barat Sulawesi Selatan,Parairan Kepulauan Sabalana, Perairan Kepulauan Selayar, danLaut Flores.
“Jadi, harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran baik itu bagi perahu nelayan, Kapal tongkang, Kapal Fery, Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar,” jelasnya.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisisr sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” jelasnya.