MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Posisi Calon Kandidat Petahana, Mohammad Ramdhan Pomanto atau yang biasa disapa Danny Pomanto dinilai belum aman jelang pemilihan Wali Kota Makassar 23 September mendatang.
Hal ini berdasarkan temuan survei Lembaga PT Parameter Publik Indonesia yang dirilis di Hotel Marcure Jalan AP. Pettarani, Makassar, Minggu (23/2/2020).
Survei yang digelar 1 hingga 6 Februari 2020 dengan melibatkan 440 responden ini menempatkan posisi elektabilitas Danny Pomanto 34.4%, kemudian disusul Syamsu Rizal alias Deng Ical 23,4%. Urutan ketiga Munafri Arifuddin alias Appi 10.4% disusul Irman Yasin Limpo alias None 10.0%.
Selanjutnya Zunnun NH, Syukriansyah Latif, dan Andi Yagkin Padjalangi masing masing 0.7%. Kemudian Taufiqqulhidayat Ande atau dokter Onasis, Syaharuddin Dg Punna, dan Fadli Ananda masing-masing memperoleh elektabilitas 0.3%. Sedangkan Taufiq Fahruddin 0.0%.
Meskipun posisi Danny Pomanto masih diatas kandidat lain, namun mantan Wali Kota Makassar itu dinilai sangat berpotensi kalah jika disalip oleh kandidat penantang.
Direktur Eksekutif PT Parameter Publik Indonesia Ras MD mengatakan berdasarkan temuan hasil survei ini menunjukan posisi Danny Pomanto sebagai kandidat petahana sangat rawan disalip oleh kompetitor utama yakni Deng Ical.
“Petahana perkasa itu kreterianya sudah ada, pertama elektabilitasnya harus diatas 55%. Dibandingkan dengan Danny hari ini elektabilitasnya hanya tembus 34.4%,” kata Ras MD saat memaparkan hasil survei.
BACA: Survei Parameter Publik Indonesia: Danny 34%, Ical 23,4 %, Appi 10,4, None 10%
Ia menjelaskan posisi Danny Pomanto dengan kompetitor utama yakni Deng Ical hanya selisih dukungan 11%. Menurutnya jika kandidat petahana memiliki selisih dukungan dibawah 20% dengan kompetitor utama, maka sangat besar peluang untuk kalah.
“Apalagi ini Pilwalkot masih sangat lama dan kandidat masih leluasa mencari dukungan. Jadi sangat dimungkinkan untuk disalip oleh Deng Ical,” pungkas Ras MD.
Ras MD juga memaparkan 5 faktor Danny Pomanto berpotensi kalah di Pilwalkot Makassar yakni pertama selisih elektabilitas Danny pomanto dan Ical tersisa 11% saja.
Kedua, elektabilitas Danny Pomanto berada di bawah 50 %, ketiga Mayoritas Publik Kota Makassar inginkan Walikota baru. Dengan persentase 54.90% ingin punya Walikota Baru. 36.00% ingin tetap Walikota lama. 9.10% menjawab tidak tahu.
Faktor keempat isu negatif Danny Pomanto paling banyak dikonsumsi publik Makassar. Dan yang terakhir ada 15.3% publik tahu jika Danny Pomanto bukanlah putra daerah Makassar.