SULSELEKSPRES.COM – Penggiat media sosial, Denny Siregar mencurigai adanya permainan dibalik trendingnya isu soal komika Bintang Emon.
Permainan framing di media sosial yang disebut dibuat untuk menjatuhkan citra pemerintah, seolah anti kritik. Kecurigaan Denny diperkuat oleh akun pertama penyebar isu Bintang Emon mengkomsumsi narkoba adalah akun-akun kecil.
Menurut dia, isu Bintang Emon muncul layaknya berita gosip. Ini kemudian menjadi trending karena disambut oleh para selebritis yang dianggap buta politik tapi ingin eksis.
“Akun2 yg nyerang dan ngancem si bintang emon. Followersnya seupil, kemungkinan akun baru netas. Trus diboomingkan oleh akun2 ternak lainnya, dan disambut oleh para selebritis buta politik tp pengen eksis.” tulis Denny Siregar diakun Twitternya, (16/6/2020).
Baca: Buzzer Dituding Serang Bintang Emon, Denny Siregar: Gue Tahu Mainan Kalian
Dalam cuitan lain, Denny menyebut kalau isu Bintang Emon narasinya dibangun untuk memperlihatkan seolah pemerintah refresif dan membungkam kebebasan berpendapat.
“Pola mereka mudah terbaca. Narasi yg dibangun, Pemerintah @jokowi anti kritik, Rezim represif dan otoriter, Kebebasan pendapat dibungkam dll. Dan mrk gunakan istilah “BuzzeRp” utk mainkan drama itu. Mulai media smp @YLBHI terlibat.” katanya.
BACA: Denny Siregar Sarankan Jokowi Ganti Ali Ngabalin dan Fadjroel Rachman
Akun2 yg nyerang dan ngancem si bintang emon.
Followersnya seupil, kemungkinan akun baru netas. Trus diboomingkan oleh akun2 ternak lainnya, dan disambut oleh para selebritis buta politik tp pengen eksis.
Tapi jadinya mirip berita gosip, cuman rame dikalangan mrk aja
pic.twitter.com/tw03kthmsi
— Denny siregar (@Dennysiregar7) June 16, 2020
Analis Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi juga mengakui kalau peta percakapan tentang Bintang Emon menggambarkan bahwa sub cluster oposisi sangat kecil. Sedangkan yang besar adalah cluster netizen dan para figur publik yang menjadi top influencers. Dia mencontohkan seperti akun @TretanMuslim, @ernestprakasa, @mardiasih, @ficofachriza_.
“Dan pada pagi hari, akun-akun besar seperti @pandji (pukul 07:21 WIB) dan @arie_kriting (07:38 WIB) langsung memberi dukungan kpd @bintangemon, sehingga isu serangan ini semakin viral,” jelas Ismail Fahmi dalam salahsatu poin analisanya.
(*)