SULSELEKSPRES.COM – Penggiat media sosial pendukung Presiden Jokowi, Denny Siregar menyebut perusuh demonstrasi menolak UU Cipta Kerja dibayar Rp100 ribu perorang.
Dia mengatakan, para perusuh sengaja didatangkan dari luar daerah untuk merusak di kota besar. Denny menganggap masih untung para perusuh tersebut tidak di massa oleh masyarakat.
“Perusuh dibayar Rp 100 ribu perorang, didatangkan dari daerah2 sekitar untuk merusak di kota2 besar. Ditangkap warga yg tidak rela kotanya dibakar. Untung warga sabar, kalo gak bisa habis dimassa,” kata Denny Siregar melalui akun Twitternya, (9/10/2020).
Dia menambahkan, para perusuh ini tidak tahu apa yang ingin disampaikan dalam demonstrasi. Mereka datang hanya karena tergiur dengan uang.
“Perusuh itu anak usia belasan. Mrk ga tau demo utk apa, yg penting ada uang,” tambahnya.
Perusuh dibayar Rp 100 ribu perorang, didatangkan dari daerah2 sekitar untuk merusak di kota2 besar.
Ditangkap warga yg tidak rela kotanya dibakar. Untung warga sabar, kalo gak bisa habis dimassa.
Perusuh itu anak usia belasan. Mrk ga tau demo utk apa, yg penting ada uang..
— Denny siregar (@Dennysiregar7) October 9, 2020
Dalam sendiri tidak menyebut pihak yang dianggap membayar para perusuh demo. Namun dalam cuitan lain, Dia memposting foto sebuah mobil bergambar lambang partai Demokrat.
Seperti diberitakan, pemerintah baru saja mengesahkan Undang-undang (UU) Omnibus Law pada Senin (5/10/2020) kemarin. Keputusan tersebut pun mengundang penolakan dari buruh hingga mahasiswa.
Penolakan melalui aksi demonstrasi terjadi dibeberapa tempat. Bahkan beberapa daerah terjadi kerusuhan.