Home Hukrim Diduga Cemburu Tukang Batu Tebas Tentara Kostrad

Diduga Cemburu Tukang Batu Tebas Tentara Kostrad

0
Diduga Cemburu Tukang Batu Tebas Tentara Kostrad
Rumah pelaku dan korban pembacokan di Perumahan Griya Amerta Regency Blok A dipasang garis polisi

GOWA, SULSELEKSPRES.COM — Seorang warga Dusun Borongkaluku, Desa Sokkolia, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, tebas dengan parang seorang TNI, anggota Kostrad Divisi 3, Rabu (15/3/2023) kemarin.

Pelaku inisial MJ yang sehari hari bekerja sebagai tukang batu di Makassar nekad menebas parang anggota TNI inisial Praka Rs diduga dipicu rasa cemburu yang memuncak. Akibatnya Praka Rs mengalami luka cukup parah di bagian punggung, lengan dan telapak tangan.

Dari penulusuran sulselekspres.com di tempat kejadian perkara (TKP), Perumahan Griya Amerta Residence, Kamis (16/3/2023), kejadian tersebut cukup menggemparkan warga karena yang menjadi korban adalah seorang anggota Kostrad Divisi 3.

Kepala Desa Sokkolia, Kahar Muang yang ditemui di kantornya mengatakan kejadian itu cukup menggemparkan karena selama ini dusun tersebut aman dan tidak pernah ada kejadian yang menonjol seperti itu. “Adapi itu perumahan baru ada kejadian seperti itu,” katanya.

Ketika ditanya lebih jauh Kahar Muang mengaku tidak terlalu banyak mengetahui apalagi pelaku MJ belum terdaftar secara administratif sebagai warga Sokkolia. “Dia pendatang dari Bulukumba dan tinggal di perumahan itu baru sekira 1 tahun lebih,” terangnya.

“MJ sepengetahuan saya kerjanya sebagai tukang batu, tetapi saya salut juga karena meskipun sebagai tukang batu tapi saya dengar mampu kasih kuliah istrinya sampai diwisuda, cicilan rumahnya saja sudah berapa memangmi,” tambah Kades Sokkolia.

Antara pelaku dan korban tinggal bersebelahan rumah di Perumahan Griya Amerta Residence Blok A. Pelaku MJ nomor 6, korban Rd nomor 7. Menurut salah seorang warga di perumahan itu, sekira tiga hari sebelum kejadian sudah ada kejadian. MJ menebas pohon mangga yang ada di depan rumahnya. Kemudian pernah juga saat Rs menyetel musik keras, MJ membalas dangan gas gas motornya.

“Sudah pernah mau didamaikan oleh RT karena sebelum terjadi pembacokan sudah ada kejadian,” katanya sembari minta namanya tidak ditulis.

Ketua RT,  Dg Ngawing yang rumahnya di seberang jalan depan perumahan, saat ditanya soal kejadian mengaku tidak terlalu paham karena pada saat terjadi dia bersama warga kampung yang rumahnya juga di depan perumahan sedang di acara aqiqah yang berjarak sekira 500 meter dari TKP.  “Kami juga kaget ketika pulang sudah ramai, banyak tentara,” kilahnya.

Namun dia mengakui kalau sebelum kejadian dia bersama RW setempat mengingatkan MJ untuk tidak bertindak jika belum ada bukti, “Kalau memang ada bukti bisa dilaporkan ke komandannya,” katanya.

Warga lainnnya juga bercerita jika sebenarnya antara MJ dengan Rs sahabat sangat dekat. Oleh warga diistilahkan sepiring berdua. Mereka sering sama-sama pergi memancing kalau saat libur dan Rs sedang tidak dinas. Bahkan Rs pernah ikut MJ dan istrinya ke Bulukumba.

Menurut warga lagi, istri Rs sudah lama pulang di kampungnya di Bau Bau, Sulawesi Tenggara. “Adami kapang tiga bulan di Bau Bau karena sebentarji di sini terus kembalimi lagi,” ujarnya.

Untuk kejadian pembacokan sendiri hampir semua warga, baik warga kampung maupun warga perumahan mengaku tidak ada yang melihat. Penghuni rumah no 8 mengaku ada di rumah tapi sedang mau mandi. Staf kantor pemasaran juga mengaku sedang ke luar.

Namun dari info yang beredar, kejadian sebelum dhuhur. Saat itu Rs sedang mencuci motor dengan berpakaian loreng. Tiba tiba MJ datang menebaskan parangnya. Kemudian Rs lari menyelamatkan diri dan pergi ke rumah warga minta tolong diantar ke Klinik Kostrad Divisi 3 yang berjaraK sekira 2 km dr TKP. Selanjutnya Rs dibawa ke RS Pelamonia, Makassar.

Sementara itu rumah MJ dan rumah RS sudah tidak ada penghuni. Lampu teras kedua rumah masih menyala. Rumah MJ masih banyak pakaian di tali jemuran. Pintu rumah ada yang berlubang kemudian ada beberapa pot bunga yang pecah. Dibagian luar kedua rumah dipasang garis polisi.

Sementara untuk kelanjutan kasus tersebut sulselekspres.com belum mendapatkan info, di Markas Kostrad Divisi 3, provost yang menjaga pintu masuk markas mengaku tidak tahu siapa yang tangani karena menurutnya motif kasus belum jelas jadi diserahkan saja kepada kepolisian.

Di Polsek Bontomarannu juga mengatakan kalau kasusnya ditangani Polres Gowa. Ketika sulselekspres.com ke Polres Gowa, petugas jaga mengatakan kasusnya sekarang ditangani Polda Sulsel.