32 C
Makassar
Saturday, May 3, 2025
HomeHeadlineDidukung FPI, Jokowi: Ya Alhamdulillah

Didukung FPI, Jokowi: Ya Alhamdulillah

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi mengucap syukur setelah mengetahui hasil survei menyatakan, sekitar 41,2 sampai 47,6 persen anggota Front Pembela Islam (FPI) bakal memilih dia pada Pilpres 2019 mendatang.

Angka dukungan FPI itu merupakan survei LSI Denny JA pada Maret lalu. Dalam survei itu, LSI Denny JA mencatat dukungan FPI ke Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mulai luntur dan sebagian beralih mendukung Jokowi-Ma’ruf.

“Ya alhamdulillah,” kata Jokowi, seperti dilansir dari CNNIndonesia, Kamis (4/4/2019) malam.

BACA: Ini Pesan BJ Habibie ke Jokowi melalui Panggilan Video

Di saat yang sama, Jokowi turut meminta masyarakat Indonesia tidak terbelah karena perbedaan pilihan politik di Pilpres 2019. Ia meminta masyarakat untuk memahami perbedaan. Menurutnya beda pilihan wajar sebagai bentuk kedewasaan berpolitik.

Tak hanya itu, ia juga meminta agar tidak ada lagi diskriminasi karena perbedaan politik. Misalnya pengadangan calon wakil presiden saat berkunjung ke daerah tertentu.

BACA: TKN Bantah Tudingan Polisi ‘Dipaksa’ Dukung Jokowi

“Kemudian ada cawapres yang datang ke sebuah daerah ditolak. Janganlah. Cawapres yang datang ke sebuah provinsi ditolak, ndak. Itu bukan pesta demokrasi,” ujar Jokowi.

Hal itu dialami Ma’ruf Amin saat hendak berkampanye ke Pamekasan, Jawa Timur, pada 1 April 2019. Hal serupa juga dialami oleh Sandiaga Uno saat berkampanye di Bali pada 23 Februari 2019.

Sebelumnya, LSI Denny JA merilis hasil surveinya, salah satunya soal suara anggota FPI yang terbelah dalam Pilpres 2019. Sebanyak 52,4 – 58,8 persen memilih Prabowo-Sandi, sedangkan 41,2 – 47,6 persen memilih Jokowi-Ma’ruf.

Jumlah responden dari kalangan FPI ini berjumlah 0,9 persen dari total 1.200 responden.

“Secara angka memang tidak terlalu jauh. Mengapa (ada FPI yang dukung) karena persepsi bahwa Jokowi-Ma’ruf tidak ramah Islam dan ulama lambat laun semakin terkikis,” kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di kantornya saat menyampaikan hasil survei.

Survei dilakukan pada 18 hingga 26 Maret 2019 di 34 provinsi di Indonesia. Survei menggunakan metode sampel acak bertingkat melalui wawancara tatap muka dan kuesioner. Tingkat kesalahan atau Margin of error dari survei ini sebesar 2,8 persen.

Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode focus group discussion (FGD), analisis media, dan wawancara mendalam.

Penulis: Agus Mawan

spot_img
spot_img

Headline

spot_img