25 C
Makassar
Friday, May 9, 2025
HomeHeadlineDiperiksa Soal 'Kitab Suci Fiksi', Bagini Tanggapan Rocky Gerung

Diperiksa Soal ‘Kitab Suci Fiksi’, Bagini Tanggapan Rocky Gerung

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Pihak kepolisian Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya memastikan akan melakukan pemeriksaan terhadap Rocky Gerung, besok.

Hal ini sebagai buntut pelaporan mantan dosen UI tersebut oleh Sekjen Cyber Indonesia Jack Boyd Lapian. Rocky dilaporkan terkait dengan ucapan kontroversialnya saat hadir di ILC beberapa waktu lalu.

Dimana diforum tersebut Rocky sempat melontarkan kalimat soal ‘kitab suci itu fiksi’.

“Iya betul, pemanggilannya untuk diperiksa sebagai saksi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dilansir dari detikcom, Rabu (30/1/2019).

Baca juga:

Rocky Gerung Sindir Aksi Jokowi Borong Sabun Cuci di Jabar

Disebut Kadal Oleh Rocky Gerung, Boni Hargens: Anda Cicak

Rocky Gerung Tanggapi Pidato

Pemeriksaan terhadap Rocky Gerung dijadwalkan pada Kamis (31/1) besok di Gedung Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Ini adalah panggilan pertama untuk Rocky Gerung dalam kasus tersebut.

Lantas bagaimana tanggapan Rocky? Melalui media sosialnya, Rocky memberikan tanggapan singkat lewat komentar pendek dipemberitaan soal pemanggilan dirinya.

Dia menganggap kalau pemanggilan dirinya absurd. Absurd yang banyak diartikan memiliki makna konyol atau tidak masuk akal.

“Absurd,” tulis Rocky.

Diketahui, pada April 2018 lalu Jack melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri, Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).

Rocky disangkakan melanggar Pasal 156a KUHP tentang Penistaan Agama. Kasus tersebut kemudian dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

Jack menilai pernyataan Rocky Gerung itu merupakan bentuk suatu penistaan terhadap agama. Menurut Jack, kitab suci yang disebut Rocky Gerung merujuk pada Alquran, kitab Taurat, dan sebagainya. Maka penyebutan kata ‘fiksi’ itu berarti juga menyinggung soal keberadaan Tuhan dan nabinya.

“Kitab suci dibilang fiksi, kalau dibuat ejaan di KBBI itu sudah jelas, kitab suci itu merujuk pada Alquran, Injil, Taurat, dan lain-lain, dan fiksi itu rekaan, khayalan. Berarti, kalau di saya sebagai orang Kristen, Nabi Isa itu fiksi, dong, atau mungkin untuk umat lain, untuk Islam, Muhammad itu fiksi dong, biarlah berfokus di situ,” pungkasnya.

(*)

spot_img
spot_img

Headline

spot_img