JAKARTA – Presiden Joko Widodo resmi mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi dari Rakhine State, Myanmar, (13/9) yang saat ini berada di perbatasan Bangladesh dan Myanmar.
Pengiriman bantuan yang diberangkatkan dari Halim Perdanakusuma, Rabu pagi merupakan pemberangkatan pertama dan akan disusul dengan bantuan-bantuan selanjutnya.
“Ini adalah pemberangkatan yang pertama. Insyaallah minggu depan akan diberangkatkan lagi yang kedua, ketiga, dan seterusnya,” ujar Presiden saat melepas bantuan kemanusiaan di Halim Perdanakusuma, Jakarta, dilansir dari situs resmi istana.
Kali ini, bantuan diberangkatkan dengan menggunakan empat pesawat Hercules agar paket dapat secepatnya diterima oleh para pengungsi di perbatasan Bangladesh dan Myanmar. Bantuan tersebut memang sangat dibutuhkan dan diharapkan oleh para pengungsi di sana.
Pengiriman bantuan ini tak lepas dari upaya diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia kepada pemerintah Bangladesh dan Myanmar. Oleh karenanya, Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kedua negara itu yang telah memberikan akses bagi Indonesia dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan.
“Kita harapkan nantinya ini akan sampai mendekati lokasi yang diinginkan, kurang lebih 170 kilometer menuju bandara yang ada, kemudian baru diangkut oleh truk menuju ke lokasi pengungsi yang ada di perbatasan Bangladesh dan Myanmar,” Presiden menambahkan.
Kepala Negara juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah membantu dan bersama-sama dengan pemerintah dalam menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan oleh para pengungsi.
Dalam keterangannya usai acara tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa menanggapi antusias yang tinggi dari berbagai unsur masyarakat yang ingin memberikan bantuan, pemerintah akan membantu menampung dan menyalurkan bantuan tersebut.
“Diplomasi kemanusiaan ini kita melakukan sinergi, karena ini (tahap pertama) memang bantuan dari pemerintah. Tapi kita dapat informasi banyak sekali keinginan banyak pihak ingin juga berikan sumbangan kontribusi bagi pengungsi itu akan kita tampung dan salurkan,” kata Retno.
Untuk itu ia menghimbau kepada masyarakat yang ingin berkontribusi dapat berkoordinasi dengan pihaknya agar penyaluran bantuan dapat berjalan maksimal.
“Maka itu, sinergi pemerintah, masyarakat, ormas, pemda, dan lain-lain menjadi sangat penting. Artinya kita keluar dengan satu nama, Indonesia,” ucap Retno.
Ia menambahkan, apabila tak ada halangan, bantuan tahap pertama dari Indonesia ini diharapkan akan tiba pada hari Kamis atau paling lambat Jumat di Bangladesh.