JAKARTA – Pascaprotes penulis Tere Liye dengan menarik 28 judul bukunya, disusul komentar penulis sekaligus penyanyi Dee Lestari dan beberapa lainnya, akhirnya digelar pertemuan dialog perpajakan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pajak (Ditjen Pajak) RI di kantornya semalam berlangsung hampir 2,5 jam lamanya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani, Dirjen Pajak bersama jajaran, serta ratusan penulis dan pelaku seni kreatif Tanah Air berkumpul membicarakan pajak profesi.
Ketua Persatuan Penulis Indonesia (Satupena) Nasir Tamara ditemui usai dialog perpajakan mengatakan usai pertemuan tersebut muncul harapan baru. “Tadi Bu Menteri sudah membuka diri dan mengatakan untuk mengubahnya tak bisa seketika,” kata Nasir Tamara ditemui di Aula Cakti Budhi Kantor Pusat Ditjen Pajak, Rabu (13/9) malam, dilansir dari detik.com.
Di atas panggung saat sesi tanya jawab berlangsung, lanjut Nasir, Sri Mulyani juga meminta kepada jajarannya agar meladeni dan melayani berbagai kasus.
“Tadi juga disebutkan kan banyak banget kasus bayar berlebih tapi kan kalau ditagih petugas pajak mempersulit. Studi kasus ada anggota kita Evelyn Ghozali yang biasa menggambar buat buku anak dia klaim bayar berlebihnya. Tapi malah dibilang udahlah relain saja buat negara,” cerita Nasir.
Penulis heksalogi ‘Supernova’ Dee Lestari yang juga anggota dari Satupena sejak keluar tulisan Tere Liye juga turut bersuara. Dia beranggapan pajak profesi penulis masih mencekik dan dinilai lebih tinggi dibandingkan profesi lainnya.
“Pertemuan kali ini sudah pasti general tapi lebih kepada mendengarkan dan menunjukkan komitmen bakal ada perubahan yang lebih baik lagi. Perubahan seperti apa kita butuh yang lebih spesifil lagi dan ada pembahasan yang lebih teknis ke depannya. Tapi pertemuan ini sudah jadi niat baiklah,” tutur Dee.
Tere Liye sendiri tidak menghadiri dialog perpajakan karena berada di Yogyakarta.