MAKASSAR, SULSELEKSPRES. COM – Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Megarezky (Unimerz) menggelar Webinar 01.
Dalam seminar yang dilakukan secara virtual ini membahas personal Etika Komunikasi dalam Rapat Virtual dan Kuliah (Belajar Dari Pengalaman Masa Pandemi Covid-19). Kegiatan yang berlangsung pada hari Kamis (25/6/2020) tersebut diikuti oleh 1.227 peserta dan menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten.
Menurut keterangan Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unimerz, Dr. Abdul Malik Iskandar, S.Ag., M. si, yang merupakan salah satu narasumber dalam webinar ini, diskusi ini sangat penting untuk dilakukan.
“Ini sangat penting di lakukan, mengingat banyak hal yang mulai bergeser dari kuliah tatap muka langsung ke virtual,” buka Malik.
Lebih lanjut Abdul Malik mengatakan virtual hanya sekadar alat saja, tetapi nilai dan norma belajar harus tetap terjaga.
“Jadi sebenarnya aplikasi ini kan cuma alat, media Komunikasi saja, tapi etika dan norma dalam belajar harus tetap terjaga. Jangan sampai dosennya tapi tapi mahasiswanya tidak, begitu juga sebaliknya,” lanjut Malik.
Selain etika belajar, etika Rapat juga menjadi pembahasan pokok dalam Webinar ini.
“Saya kira ini sangat menarik. Sekarang ini kan banyak kita telling pergeseran. Rapat cuma sekadar rapat saja. Tujuan rapatnya dapat, selesai lah,” ujarnya kepada Sulselekspres.com saat ditemui di ruang kerjanya.
“Tapi itu tadi, sama seperti Kuliah, rapat juga harus tetap menggunakan norma dan menerapkan nilai-nilai yang baik,” lanjutnya, Kamis (25/6/2020) siang.
Lebih lanjut Abdul Malik Iskandar mengatakan bahwa dalam Rapat virtual, posisi dan jabatan juga harus tetap diperhatikan, agar budaya saling menghargai tetap terjaga.
“Dimensi jabatan dalam rapat juga harus tetap dijaga. Jangan sampai bosnya atau atasannya rapi, tapi bawahannya cuma pakai sarung. Itu tidak boleh,” jelasnya.
Dengan begitu, orang nomor Satu FKIP Unimerz tersebut menekankan agar seluruh elementary yang terlibat dalam rapat ataupun pendidikan virtual, harus tetap menjaga etika dan norma layaknya aktivitas tatap muka.
“Jadi dalam setiap pelaksanaan kegiatan, baik rapat maupun kuliah, memang daring saat ini belum bisa digantikan, tetapi jangan sampai bergesernya metode pertemuan membuat etika dan normanya juga bergeser,” tutupnya.