SULSELEKSPRES.COM – Ratna Sarumpaet telah resmi mundur dari tim pemenangan pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Sandiaga Uno pada Rabu (3/10/2018).
Hal itu dilakukan setelah kebohangan yang dilakukan Ratna Sarumpaet soal dugaan penganiayaan terhadap dirinya terungkap.
Menggantikan posisi Ratna Sarumpaet dalam Timses Prabowo-Sandiaga nama dr. Gamal Albinsaid mencuat. Pernah dipuji pemimpin dunia, ini sosok dokter asal Malang pendiri asuransi sampah tersebut.
BACA: Soal Kasus Ratna Sarumpaet, Prabowo Bakal Diuntungkan ?
Dilansir merdeka.com, Nama Gamal Albinsaid hangat diperbincangkan karena klinik asuransi sampah yang digerakkannya dipandang mampu menyelesaikan dua permasalahan sekaligus, serta mampu menyentuh masyarakat paling bawah. Gamal pun menerima piala Kalpataru, penghargaan tertinggi bagi pelestari lingkungan hidup di Indonesia.
Menengok ke balik layar, segudang prestasi yang diraih dokter yang akrab disapa Gamal ini, ternyata tak datang dengan mudah. Berbagai kisah perjuangan pun turut mengiringi perjalannya hingga kini dirinya telah dipandang di mata dunia. Klinik asuransi sampah dengan program yang dinamainya dengan Garbage Insurance Clinic (GCI) pun telah melalui perjuangan yang cukup berliku.
BACA: PSI: Ratna Sarumpaet Pakai Jurus Tentara Sekutu di Perang Dunia Lalu
Ide yang pertama kali muncul saat dirinya masih menjadi mahasiswa kedokteran, di Universitas Brawijaya, Malang. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2010, Gamal dan empat kawan lainnya menjalankan ide tersebut, namun hanya mampu bertahan selama enam bulan.

Menurut Gamal, program tersebut sangat sayang untuk ditinggalkan begitu saja, sehingga dirinya pun menitipkan program tersebut kepada adik tingkat untuk dilanjutkan, namun tak bejalan dengan mulus.
BACA: Tuduh Presiden Jokowi Suruh Preman Keroyok Ratna Sarumpaet, Politisi Demokrat Minta Maaf
“Tahun 2010, saya dan empat kawan saya dulu itu, kan biasa mahasiswa ikut PKM. Tapi sayangnya tutup setelah satu semester. Terus saya pikir kok sayang program ini gak dikembangkan. Terus tahun 2011, saya titipkan ke adik kelas karena saya sayang sama program ini, eh malah gagal lagi ternyata,”ungkap Gamal
“Tahun 2012, saya udah mulai punya dana dan saya harus menjalankan program dengan modal yang saya punya. Dan tahun 2013, saya buat perusahaan”, sambungnya.
Gamal mengaku untuk membuat sebuah program, dirinya selalu menekankan pada permasalahn yang terjadi dalam masyarakat. Ide program klinik sampah yang dijalankannya pun tercetus dengan sentilan rasa kemanusian yang melanda dirinya saat melihat sebuah permasalahan kesehatan yang muncul dalam masyarakat.
Kisah, Khaerunnisa yang meninggal di atas gerobak menjadi sebuah sentilan kuat terkait adanya sebuah penghalang keras namun kasat mata yang terjadi antara masyarakat dan layanan kesehatan. Hal inilah yang ingin dihancurkan oleh Gamal melalui program GCI alias klinik asuransi sampah yang dijalankannya hingga kini.
Mengenal Gamal Albinsaid, pria muda asal Malang ini ternyata memang layak dijuluki sebagai dokter muda dengan segudang prestasi. Penghargaan yang diterimanya pun melimpah, bahkan sebelum dirinya menggerakkan aksi kemanusiaan melalui program asuransi sampah.
Gamal kini tengah menikmati dirinya menjalankan aktivitas yang sesuai dengan yang dicita-citakannya. Gamal mendirikan sebuah perusahaan dengan berbagai program yang siap mendobrak inovasi di bidang kesehatan, yang dinamainya dengan Indonesia Medika.