
MAKASSAR – Sebanyak 15 Federasi Serikat Buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Sulsel (GBS) melakukan unjuk rasa di bawah Flyover, Jalan Urip Sumiharjo, Kota Makassar, Selasa (8/8/2017).
Jenderal Lapangan GBS, Salim Samsur dalam orasinya menjelaskan bahwa berbagai kasus buruh yang prosesnya sedang berjalan mengalami pelambatan, akibat tidak efektifnya kinerja pemerintah dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaaan (Disnaker).
“Kasus ini tidak ditangani sebagaimana mestinya dari pengawasan Ketenagakerjaaan (Disnaker),” tegas Salim Samsur.

Menurutnya, perubahan regulasi Ketenagakerjaaan yang terjadi sangat mempengaruhi tindakan pengusaha terhadap buruh.
“Buruh yang berserikat saja mengalami kesulitan dan represi dalam mendapatkan hak mereka, apalagi para buruh yang tidak berserikat, jelas hak mereka dipermainkan”kata Salim Samsur.
Lebih lanjut, Samsur Salim menambahkan bahwa hal yang seperti harus disikapi dengan Gerakan Buruh yang menyatu dalam satu wadah untuk memperkuat gerakannya.
“Ini adalah sebuah bentuk perlawanan kami, ketika hak kami tidak diberikan sebagaimana mestinya,” tegas Salim Samsur.
Adapun tuntutan dari GBS, diantaranya:
1. Tolak penurunan penghasilan tidak kena pajak.
2. Indonesia darurat PHK bukan darurat Ormas, adili pengusaha yang melakukan Union Busting dan tindakan balasan terhadap mogok kerja kaum buruh.
3. Tolak upah murah dan naikkan upah minimum 50% dan Tolak upah padat rakyat.
4. Adili Oknum Disnaker yang nakal.
5. Copot Kapolsek Tamalanrea yang merepresif Gerakan Buruh UD. Mitra Makassar.