MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kekalahan PSM Makassar pada leg perdana final Piala Indonesia 2018, Minggu (21/7/2019) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, turut mengundang emosional yang tinggi dari para supporter Laskar Phinisi.
Berbagai apresiasi diberikan atas kerja keras tim dan berambisi bisa membalikkan keadaan di pertemuan kedua, yang akan digelar di Stadion Andi Matalatta, Mattoanging, kota Makassar, Minggu (28/7/2019) mendatang.
BACA: Usai Kalah, Hari Ini Punggawa PSM Kembali Permantap Strategi
Akan tetapi tidak sedikit supporter yang kecewa dan mengkritik penampilan PSM, khususnya kepada pemain depan yang alot melakukan penyelesaian akhir. Bahkan peluang emas yang dimiliki Guy Junior juga gagal dikonversi menjadi gol oleh sang pemain.
Menanggapi kritikan tersebut, pelatih kepala PSM Makassar, Darije Kalezic, mengatakan bahwa kritikan yang dilontarkan supporter kepada Junior tidak tepat sasaran. Sebab sang pelatih mengatakan bahwa Junior bekerja sangat keras untuk tim.
Hal itu disampaikan Kalezic saat ditemui oleh awak media, pasca dirinya memimpin latihan para pemain PSM Makassar di Stadion Andi Matalatta, Mattoanging, kota Makassar, Selasa (23/7/2019) petang.
“Pertama-tama saya harus bilang bahwa Junior bekerja keras untuk tim. Kalau kalian melontarkan kritikan karena Junior melewatkan peluang, itu terlalu keras untuk dia,” ujar Kalezic.
Juru taktik asal Bosnia Herzegovina tersebut mengatakan juga bahwa Junior tidak hanya bermain di lini depan, tetapi juga terpaksa turun membantu pertahanan karena PSM cepat kehilangan bola.
“Dia (Junior) gagal mencetak gol karena dia tidak mendapatkan suplay bola yang bagus selama 90 menit tersebut. Kita hanya memainkan bola panjang ke Junior dan dia harus bertarung dengan dua pemain belakang Persija,”terangnya.
“Dan gara-gara kita kehilangan bola cepat sekali, Junior harus bertahan dan dia bekerja sangat keras untuk tim. Karena itu juga Persija tidak membukukan peluang 100%. Jadi kritik ini tidak tepat sasaran,” lanjut Kalezic.
Lebih lanjut eks pelatih Jong PSV itu mengungkapkan, bahkan jika PSM memiliki Cristiano Ronaldo sekalipun di lini depan, maka CR7 pasti tidak akan bisa berbuat apa-apa dalam kondisi seperti itu.
“Sekalipu kita punya Cristiano Ronaldo sebagai striker, dalam situasi pertandingan seperti itu, kalau dia tidak mendapat passing-passing yang bagus, dia tidak bisa melakukan apa-apa.”
“Bahkan jika situasi pertandingan yang dihadapi seperti itu, Cristiano Ronaldo pasti minta diganti setelah 60 menit bermain di atas lapangan, tetapi Junior tetap bekera keras untuk itu sampai menit akhir,” tegas Kalezic.
Dengan begitu, kemungkinan besar posisi striker PSM akan kembali diisi oleh Guy Junior saat menghadapi Persija di leg kedua final Piala Indonesia 2018 sejak menit awal. Akan tetapi kondisi tersebut bisa saja berubah sewaktu-waktu.
Penulis : Widyawan Setiadi
