BONE,SULSELEKSPRES.COM – Sekretaris Daerah H. Andi Islamuddin menghadiri Dialog Terbuka “Mengulas Dana Pinjaman PEN Pemkab Bone 2021” yang digagas oleh Wartawan Independen Bone (WIB), bertempat di Bunir Coffee, Jl. Jend Sudirman. Selasa (15/06/2021) kemarin.
Dialog ini membahas pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 300 miliar ke untuk pembangunan infrastruktur jalan maupun jembatan hingga saat ini masih menjadi polemik.
Sekretaris Daerah Pemkab Bone Andi Islamuddin dalam arahannya menyampaikan pandemi covid-19 yang saat ini masih melanda diberbagai daerah bahkan di dunia menjadi dasar Pemerintah Pusat memberikan jaminan PEN kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19.
“Dana yang dipinjam oleh Pemda ini akan digunakan untuk infrastruktur jalan jembatan dan lain sebagainya,” katanya saat membuka dialog.
Dia mengatakan, untuk bunga pinjaman yang akan dibebankan oleh Pemerintah 6,19 persen selama delapan tahun akan dibayar per tahun.
“Itukan pinjaman dari uang Negara dan akan dibayarkan pula dengan uang Negara. Jadi tidak mungkin Pemerintah Pusat ini mempersulit kita yang ada di daerah. Justru kami mengapresiasi Pemerintah Pusat karena memberikan dana PEN untuk pembangunan infrastruktur jalan.
“Sebagai mana kita ketahui, saat ini masih banyak titik jalan yang rusak dibeberapa wilayah Kabupaten Bone dan itu memerlukan anggaran yang besar,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Bone Saipullah Latif meminta APIP dalam hal ini Inspektorat menjalankan tugasnya untuk melakukan pendampingan agar tidak menjadi sasaran Aparat Penegak Hukum.
“Sebenarnya saya juga kurang setuju jika meminta pendampingan ke APH, karena itu bisa mengurangi tupoksi mereka untuk melakukan penegakan hukum,” pintanya.
Saipullah pun juga mengakui tak bisa berharap banyak ke Inspektorat karena berada di dalam naungan Pemerintah bukan Lembaga Independen.
“Tapi saya tetap memberikan semangat agar Inspektorat menjalankan tugasnya dengan baik,” ungkapnya
Salah satu Anggota DPRD Bone dari Fraksi Nasdem Muh Salam secara langsung menolak dana pinjaman PEN ini karena memiliki bunga yang terlalu tinggi.
“Kasihan masyarakat Bone harus memiliki pinjaman sebanyak itu dimana pembangunannya cuma setahun terus kita menderita selama delapan tahun,” kata A Salam.
Dia pun mengakui awalnya menyetujui usulan dana PEN ini. “Akan tetapi setelah saya mendengar ada bunga yang akan ditanggung Pemerintah Bone saya dan teman-teman di DPRD menolak usulan itu,” tambah mantan pebalap motor ini.