SULSELEKSPRES.COM – Sejumlah perusahaan dan Universitas di beberapa negara terus berlomba-lomba untuk menemukan vaksin Covid-19 .
Menurut chief scientist World Health Organization Soumya Swaninathan mengungkapkan, WHO sedang dalam pembicaraan dengan beberapa produsen China, termasuk Sinovac tentang vaksin potensial. Ia pun berujar tengah mengkaji vaksin dengan peneliti India.
“Tentu saja dalam hal seberapa maju (vaksin), tahap di mana mereka berada, mereka jadi kandidat utama. Jadi mungkin saja mereka (Astra dan Moderna) akan mendapatkan hasil yang cukup awal,” kata Swaminathan mengatakan pada konferensi pers sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (29/6/2020).
Swaninathan juga mengungkapkan jika ada dua kandidat vaksin terdepan agar kembali hidup normal.
Setidaknya ada dua perusahaan berada di posisi terdepan dalam pembuatan vaksin. Yakni, perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca yang berkolaborasi dengan Universitas Oxford dan Moderna.
“Kami tahu bahwa vaksin Moderna juga akan masuk ke uji klinis fase tiga, mungkin mulai pertengahan Juli, dan agar calon vaksin tidak jauh di belakang,” tandas Swaminathan.
BACA: Obat Corona, Kemenristek Kembangkan Pil Kina Jadi Alternatif
“Tapi saya pikir AstraZeneca tentu memiliki cakupan yang lebih global saat ini dalam hal di mana mereka melakukan dan merencanakan uji coba vaksin mereka,” lanjutnya.
Sebelumnya, AstraZeneca, yang tercatat di Bursa New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange. Perusahaan berencana memproduksi 2 miliar dosis vaksin virus corona baru penyebab Covid-19. Ini termasuk 400 juta untuk AS dan Inggris, serta 1 miliar untuk masyarakat di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
WHO sendiri sendiri mencatat ada 16 vaksin Covid-19 yang sudah diujicobakan ke manusia. Uji klinis fase tiga ada uji coba vaksin kepada masyarakat dalam jumlah yang lebih luas untuk mengetahui efektivitas dan kemanjuran vaksin.
Meski vaksin sudah memasuki uji klinis akhir tahap tiga tidak ada jaminan vaksin ini akan berhasil. Masuk ada kemungkinan vaksin tersebut gagal menjadi senjata melawan corona.
Berikut 16 vaksin yang sedang dikembangkan di seluruh dunia dan sudah diuji ke manusia:
1. University of Oxford/AstraZeneca, Inggris, Fase 3
2. CanSino Biological Inc./Beijing Institute of Biotechnology, China, Fase 2
3. Moderna/NIAID, Amerika Serikat, Fase 2
4. Wuhan Institute of Biological Products/Sinopharm, China, Fase 1/2
5. Beijing Institute of Biological Products/Sinopharm, China, Fase 1/2
6. Sinovac, China, Fase 1/2
7. Novavax, Amerika Serikat, Fase 1/2
8. BioNTech/Fosun Pharma/Pfizer, Jerman, Fase 1/2
9. Institute of Medical Biology, Chinese Academy of Medical Sciences, China, Fase 1
10. Inovio Pharmaceuticals, Amerika Serikat, Fase 1
11. Genexine Consortium, Korea Selatan, Fase 1
12. Gamaleya Research Institute, Amerika Seritkat, Fase 1
13. Clover Biopharmaceuticals Inc./GSK/Dynavax, China, Fase 1
14. Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical/Institute of Microbiology Chinese Academy of Sciences, China, Fase 1
15. Imperial College London, Inggris, Fase 1
16. Curevac, Jerman, Fase 1