SULSELEKSPRES.COM – Penyakit maag yang berhubungan dengan asam lambung meningkat, adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Hanya bisa mengurangi rasa ngeri tiap kali kambuh.
Selain minum obat, satu-satunya jalan adalah menjaga pola makan dan juga menghindari pantangannya. Namun, jika telanjur meara nyeri, Anda bisa saja meminum obat pereda nyeri.
Obat maag jenis antasida harus diminum sebelum makan, kecuali dokter dan apoteker Anda menyarankan sebaliknya. Menurut seorang pakar penyakit dalam dari University of Southern California, dr. John C. Lipham, Anda sebaiknya minum obat maag 30 menit sebelum makan.
Akan tetapi, untuk efek terbaik bagi lambung dan sistem pencernaan Anda, usahakan untuk minum obat sejam sebelum makan. Apalagi kalau Anda sudah merasakan gejala-gejala seperti sakit perut, kerongkongan panas, dan mual.
Dilansir dari hellosehat.com, Menurut sebuah penelitian dalam The American Journal of Gastroenterology pada tahun 2014, hanya sepertiga pengguna obat maag yang minum obat ini sesuai aturan yang benar. Kebanyakan orang justru minum obat maag sesudah makan. Padahal, minum obat maag setelah makan tidak ada efeknya bagi sistem pencernaan Anda.
Lebih lanjut, penelitian tersebut juga membuktikan bahwa obat maag baru akan bekerja secara efektif pada 71 persen peserta penelitian yang minum obat ini dengan benar. Sedangkan peserta yang tidak minum obat sesuai aturan masih merasakan gejala-gejala gangguan pencernaan yang dialami sebelumnya.
Obat maag bekerja dengan cara menetralkan asam lambung (enzim) yang baru akan diproduksi lebih banyak ketika lambung mencerna makanan Anda. Maka, supaya bisa bekerja dengan baik, obat ini harus sudah harus diserap dalam lambung untuk menetralkan asam yang nanti diproduksi saat Anda makan.
Kalau Anda minum obat ini sesudah makan, asam di lambung Anda sudah terlanjur diproduksi berlebihan dan akhirnya naik ke kerongkongan. Padahal obat ini butuh waktu dulu agar bisa diserap tubuh dan menetralkan asam di lambung. Maka, sudah terlambat jika Anda baru minum obat maag setelah makan atau munculnya gejala.