29 C
Makassar
Monday, December 16, 2024
HomeHukrimJalur Peredaran Sabu, Dari Cina Hingga ke Parepare

Jalur Peredaran Sabu, Dari Cina Hingga ke Parepare

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut bahwa narkotika golongan satu jenis sabu sebanyak Enam Kilogram sabu yang dimusnahkan berasal dari Cina.

Hal itu diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, usai memusnahkan enam kilogram narkoba golongan satu jenis Sabu di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Selasa (16/10/2018).

Dicky menjelaskan bahwa barang haram tersebut berasal dari Nagara China yang dimasukkan ke Indonesia dengan menggunakan kapal laut yang sebelumnya telah melalui Malaysia.

BACA: Polda Sulsel Musnahkan 6 Kg Sabu

Sebelum masuk ke Indonesia, kata Dicky narkoba jenis sabu tersebut singgah di salah satu daerah yang ada di Negara Malaysia yakni Tawau yang secara geografis berbatasan langsung dengan Pulau Kalimantan di Indonesia.

Sehingga, ketika barang yang dikirim tersebut berada di Tawau, maka akam sangat mudah masul ke Indonesia yakni melalui Kabupaten Nunukan yang memang menjadi daerah terdekat dari kawasan seluas 6.125 km persegi atau 612.506 hektare itu.

“Barang ini berasal dari Cina masuk ke Malaysia yakni Tawau lalu ke Kalimantan Utara, Kabupaten Nunukan dan menuju ke Parepare dengan kapal penumpang,” katanya, yang didampingi oleh Dirnarkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Hermawan.

BACA: Polisi Telusuri Percakapan WhatsApp Ratna Sarumpaet Sebelum Sebarkan Hoaks

Dia menambahkan bahwa Kabupaten Nunukan menjadi daerah tempat penampungan barang haram tersebut sebelum diedarkan ke seluruh wilayah yang ada di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan yakni Pelabuhan Parepare. “Nunukan jadi tempat penampungan baru disebar, salah satunya di Parepare,” jelasnya lagi.

Lanjutnya, jalur laut dipilih oleh para kartel narkoba yang ada diluar negeri karena di Sulsel hingga saat ini penumpang yang turun dengan menggunakan kapal laut tidak mendapatkan pemeriksaan seperti di Bandara.

BACA: Kementerian ESDM bantu 1.000 nelayan di Jeneponto

“Kita juga belum punya alat pendeteksi sabu. Nach, kebocoran itu yang digunakan atau dimanfaatkan oleh para pengedar tersebut dalam mengedarkan sabu di wilayah Sulsel,” katanya.

Tidak hanya dengan kapal penumpu para kartel narkoba tersebut juga memanfaatkan kapal kecil yang sandar di pelabuhan-pelabuhan kecil yang ada di Parepare dan kemudian disebar ke Kabupaten Sidrap dan Pinrang untuk kemudian dibawa ke seluruh wilayah di Sulsel.

Penulis: M. Syawal
spot_img
spot_img

Headline

spot_img