SIDRAP, SULSELEKSPRES.COM – Bakal calon Bupati Sidrap berkomitmen memberantas peredaran narkoba di Sidrap ketika terpilih di Pilkada.
Hal itu disampaikan pasangan Mahmud Yusuf ini pada Minggu, 18 Maret 2018, di Kelurahan Lalang Bata, Kecamatan Panca Rijang dalam salah satu kegiatan sosialisasinya.
Dollah Manda menyentil soal peredaran Narkoba di Sidrap saat salah seorang mahasiswi, Siti Maryam mewakili masyarakat setempat mencurahkan segala unek-uneknya. Ia meminta paslon Doamu menghapuskan peredaran narkoba di kabupaten berjuluk Bumi Nene’ Mallomo itu jika kelak terpilih.
Baca:Â Nasdem Gabung, Elektabilitas NH-Aziz Malah Anjlok
Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, UIN Alauddin Makassar itu mengaku malu. Di setiap kegiatan sosialisasi bahaya narkoba yang dihadirnya, Sidrap selalu menjadi kabupaten urutan pertama peredaran barang haram tersebut. Maryam mengatakan kondisi kabupaten Sidrap saat ini yang ada di luar daerah sedang tidak baik.
“Saat ditanya siapa dari Sidrap, saya selalu unjuk tangan, malu sih sebenanrnya, tapi masa saya tidak mengakui kampung saya?. Melalui kampanye ini saya berharap Doamu menghapuskan narkoba dari Sidrap. Kampung kita butuh perubahan,” pinta Siti Maryam melalui rilis yang diterima Sulselekspres.com.
Baca:Â Cakka Panen Dukungan di Markas Rusdi Masse
Banyaknya pemuda dan pemudi mengonsumsi Narkoba menurut Maryam karena tidak adanya kesibukan generasi masa depan sidrap. Lapangan pekerjaan yang kurang salah satu alasanya.
Memanggapi permintaan Maryam, Dollah Mando berjanji jika terpilih nantinya akan mencabut peredaran narkoba hingga akarnya. Memberikan kesibukan masyarakat dengan memasyarakatkan olahraga.
“Saya akan cabut sampai akarnya, kita akan membuka lapangan pekerjaan di Sidrap supaya tidak ada lagi pengangguran, ” ujarnya.
Sidrap menurut Dollah Mando merupakan kabupaten yang memiliki potensi. Mulai dari industri hingga pertanian ada semua. Sehingga ke depanya pengembangan industri berbasis pangan akan didirikan untuk menyerap tenaga kerja.
Selain itu, Doamu akan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) untuk melatih para remaja, memberikan skil kerja sehingga lapangan pekerjaan terbuka.
“Potensi daerah sangat besar. banyak lahan yang masih kosong, mulai dari Bendoro sampai Pitu Riase banyak, kalau itu dijadikan industri perkebunan sawit pasti banyak kita serap tenaga kerja,” ujarnya.
Penulis: Abdul Latif