BOGOR, SULSELEKSPRES.COM – Presiden Joko Widodo bertemu dengan para bupati di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, (31/7/2018).
Dalam pertemuan tersebut juga hadir Gubernur Sulsel terpilih, HM Nurdin Abdullah, yang sebelumnya di hari yang sama tidak mengikuti pelantikan sebagai Gubernur di DPRD Sulsel.
Pertemuan yang digelar dalam dua sesi ini dilakukan untuk membicarakan sejumlah permasalahan baik di tingkat pusat maupun daerah, utamanya kabupaten, sehingga dapat dicarikan solusi dan diselesaikan bersama.
“Saya perlu mengingatkan pentingnya masalah-masalah yang ada di negara kita diketahui Bapak/Ibu bupati sehingga langkah-langkah yang dimulai dari kabupaten, kemudian naik ke provinsi, dan ke pusat betul-betul bisa kita selesaikan bersama,” ujar Jokowi, dilansir dari situs resmi istana.
Dalam pertemuan itu, Kepala Negara menekankan pentingnya pemerintahan daerah untuk menjaga perekonomian di wilayahnya masing-masing. Apalagi saat ini perekonomian dunia masih diwarnai dengan ketidakpastian.
“Kita tahu semua bahwa ekonomi dunia belum baik, belum bisa tumbuh pada posisi normal kembali, sehingga saya berharap semua berhati-hati dalam mengelola ekonomi di daerah kita masing-masing,” ucapnya.
Pemerintah sendiri selalu berupaya mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi di daerah. Dengan terpacunya ekonomi daerah maka perekonomian nasional akan turut terdongkrak karenanya.
“Ekonomi di kabupaten kalau sudah terkumpul semua dengan kabupaten dan kota ke provinsi dan naik ke nasional itu akan menjadi pertumbuhan ekonomi nasional. Alhamdulillah meskipun ada tekanan-tekanan yang sangat berat dari ekonomi global, kita masih bisa tumbuh di atas 5 lebih sedikit,” tuturnya.
Di tengah upaya meningkatkan perekonomian itu, Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia masih memiliki tantangan dari tekanan ekonomi global. Seperti kenaikan suku bunga bank sentral Amerika dan perang dagang antara Amerika dan Tiongkok yang menyebabkan tertekannya sejumlah nilai tukar mata uang dunia.
“Semua harus tahu bahwa ini juga menekan ekspor dan neraca perdagangan kita sehingga ini memerlukan kerja keras kita bersama agar pertumbuhan ekonomi di daerah tidak terganggu dan dalam lingkup negara pertumbuhan ekonomi nasional kita juga tidak terganggu,” imbuhnya.
Selain itu, Kepala Negara juga menggarisbawahi soal keharusan bagi para pemerintah daerah untuk menjaga pasokan bahan pangan guna menekan inflasi di daerahnya masing-masing. Menurut Presiden, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa dibarengi dengan inflasi yang rendah tetap akan percuma.
“Saya mengucapkan terima kasih bahwa seluruh kepala daerah sudah tahu betapa pentingnya yang namanya mengendalikan inflasi, pasokan, distribusi barang, dan terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan sembako untuk terus kita perhatikan,” ujarnya.
Untuk diketahui, pertemuan Presiden Joko Widodo dengan para bupati hari ini terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama yang dimulai sekira pukul 13.30 WIB diikuti oleh kurang lebih 30 bupati. Adapun dalam sesi dua yang dimulai selepas waktu Asar diikuti oleh 25 bupati.