MAKASSAR, SULSELESKPRES.COM – Pascabencana banjir dan tanah longsor di Sulsel sejak 22 Januari 2019, ribuan hektare sawah hingga ratusan rumah rusak parah.
“Di Gowa kalau estimasi kasar kurang lebih Rp200 miliar,” kata, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, saat dikonfirmasi, di Rumah Bupati Gowa, Kamis (31/1/2019).
Kabupaten Gowa sejak terjadi bencana banjir dan tanah longsor merupakan daerah paling parah di Provinsi Sulsel. Ada sebanyak 17 titik jembatan putus, 8 di antaranya rusak berat. 5 sekolah rusak dan 4 pasar tradisional.
Kerusakan tersebut tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Menuju, Bungaya, Tinggimoncong, Tompobulu, Pallangga, Bontomarannu, Biringbulu, Sombaopu, Pattalassang, Parangloe, Tombolopao, Barombong, dan Parigi.
“Semua itu akan kita perbaiki. Kami tidak akan biarkan kondisi ini berlarut-larut,” katanya lagi.
Selain itu akibat banjir dan tanah longsor ribuan hektare sawah rusak. Korban meninggal dari data terakhir sudah mencapai 54 orang. Hingga saat ini tim gabungan masih terus mencari korban yang tertimbun longsor.
“Kita akan cari terus sampai status tanggap darurat selesai. Kalau perlu kita tambah lagi,” jelasnya.