MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Gejolak politik yang disebabkan oleh penetapan UU KPK dan berbagai RUU yang dianggap cedera oleh beberapa pihak, sampai hari ini belum reda.
Riak-riak aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di berbagai daerah masih terus berlanjut, tidak terkecuali di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar.
Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Makassar kembali menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan, Senin (30/9/2019) siang.
Dalam aksi tersebut, massa meminta pihak DPRD Sulsel untuk menyampaikan aspirasi mereka ke pusat terkait penolakan berbagai RUU dan permintaan pencabutan UU KPK.
Setelah beberapa saat melakukan orasi di depan kantor DPRD Sulsel, akhirnya perwakilan mahasiswa dipersilakan masuk ke dalam kantor untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Memorandum Of Understanding (MOU) yang diberikan oleh perwakilan massa, dalam hal ini presiden BEM UNM, M. Aqsha Bs, diterima oleh pihak DPRD Sulsel, Ina Kartika Sari, selaku ketua sementara DPRD Sulsel.
BACA: Jurnalis Korban Kekerasan Diperiksa 2,5 Jam di Propam Polda
MOU tersebut kemudian dibubuhi tanda tangan kedua belah pihak. Presiden BEM UNM bertindak sebagai pihak pertama, sementara DPRD bertindak sebagai pihak kedua, dan bertandatangan di atas materai 6.000, kemudian ditembuskan ke pusat melalui fax.
Dalam MOU tersebut, kedua pihak sama-sama sepakat untuk menolak RUU yang tidak pro terhadap rakyat.
“Kami menolak RUU yang tidak pro terhadap rakyat, sebagaimana RUU Pertanahan, Revisi UU KUHP, RUU Ketenagakerjaan, dan akan mencabut UU KPK, demikian isi MOU.
Menanggapi hal tersebut, ketua sementara DPRD Sulsel mengatakan bahwa aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa merupakan aspirasi yang juga mewakili pihak legislatif.
“Sebenarnya aspirasi kita itu sama dengan adik-adik mahasiswa. Itulah sebabnya kita terima MOU nya dan langsung kita teruskan ke pusat,” ujar politisi Golkar tetsebut.
“Jadi tadi kita sudah fax ke pusat. Aspirasi adik-adik sudah sampai. Kita tinggal tunggu konfirmasi saja. Besok insyaAllah kita cek kembali,” Lanjut Ina.
“Saya cuma berharap adik-adik mahasiswa bersabar. Jangan berbuat seperti di wilayah lain. Apalagi sampai ada korban jiwa. Pihak kepolisian juga sebenarnya memberikan perhatian yang luar biasa untuk mengamankan situasi,” harapnya.
Sementara Presiden BEM UNM, M. Aqsha Bs, mengatakan jika pihaknya akan terus mengawal aspirasinya sampai terpenuhi.
“Kita akan kawal terus sembari menunggu kabar dari pusat. Kita tadi dapat bukti fax aspirasi ke pusat
dan langsung ditembuskan. Tentunya kami lihat perkembangannya dulu,” ujar Aqsha.
“Setidaknya ini menjadi tekanan politik bagi pemerintah agar mendengar aspirasi rakyat. Ketika belum diindahkan, kita akan turun kembali,” tegasnya.