GOWA, SULSELEKSPRES.COM – Pondok Pesantren Nurfadillah yang berlokasi di Jalan Mangka Dg. Bombong, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa melakukan audience dengan orang nomor satu di Gowa.
Kunjungan yang dipimpin oleh Prof Dr.H.Tawary Rahamma, MA selaku Ketua dan Direktur Pondok Pesantren diterima langsung oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta IYL diruang kerjanya, kantor Bupati Gowa, Selasa (6/2/2018) siang.
BACA:Â Pemkab Gowa Gelar Musrenbang Anak
H Tawari Rahamma, menjelaskan maksud dan tujuannya berkunjung untuk bersilaturahmi sekaligus berkonsultasi tentang program pemerintah dibidang pendidikan.
“Kami merasa tertarik dengan program pemerintah yang ingin menjadikan Kabupaten Gowa sebagai Kabupaten Pendidikan satu -satunya di Sulawesi Selatan, yang sempat bapak sebut dalam sambutan setelah pelaksanaan Sholat Jum’at di Masjid Nurfadillah,”ungkapnya.
Diwaktu yang sama, dia juga menjelaskan bahwa yayasan ini merupakan sebuah lembaga pendidikan dan pembelajaran yang handal dalam mendidik, mengembangkan dan membina potensi anak didik.
“Jadi yayasan kami ini selain mendidik, kami juga membina bakat dan potensinya guna menjadikan mereka sebagai insan muda yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, sehat, kreatif, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab sebagai pribadi, warga masyarakat dan hamba Allah,” ujarnya.
Adnan menyambut hangat kedatangan Ketua Yayasan beserta rombongan, dengan harapan Pondok Pesantren ini dapat terus berkembang dan mendukung program pemerintah di bidang pendidikan.
Dia mengatakan, berbicara tentang keinginan dari pemerintah yang ingin menjadikan Kabupaten Gowa sebagai kabupaten pendidikan, itu sebenarnya sudah sangat wajar, karena Kab Gowa telah melaunching beberapa program pendidikan, walaupun hasilnya akan dirasakan 25 tahun kedepan.
“Kabupaten pendidikan sebenarnya, adalah sistem persekolahan, yang bisa didapatkan jika kabupaten tersebut dapat memenuhi 27 indikator, dan saat ini kita sudah memenuhi targetnya hingga 18 indikator, salah satunya adalah setiap Pengawas sekolah hanya bisa mengawasi 8 sekolah saja, tidak boleh lebih dari itu,” jelas bupati termuda di KTI kepada jajaran pengurus Ponpes Nurfadillah.
Selain itu, lanjutnya, indikator yang harus dipenuhi adalah jarak rumah siswa dari sekolah tidak lebih dari 1,5 Kilometer, serta jumlah murid dalam kelas tidak boleh lebih dari 32 orang saja, dan yang jadi kendala saat ini adanya pengalihan kewenangan pemerintah daerah untuk tingkat SMA sederajat diambil alih oleh pemerintah Provinsi, tapi saya tetap optimis kiranya tahun depan Kabupaten Gowa sudah dapat menyandang predikat sebagai Kabupaten Pendidikan satu-satunya di Sulsel.
Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Andi Budi Badillah.(Adv)