MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Cabang Dinas Kelautan Mamminasata bekerja sama Komunitas Lestari Penyu Sangkarrang melakukan pelepasliaran sebanyak 85 ekor tukik jenis penyu hijau hasil penetasan telur dalam sarang alami di Pulau Barrang Caddi, Kelurahan Barrang Caddi, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar, Sabtu (29/5/2021).
Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, Hardi Haris dalam keteranganya menjelaskan bahwasanya pelepasliaran tukik ini sebagai upaya menjaga keberlanjutan sekaligus meningkatkan potensi wisata.
Menurut Haris, kegiatan wisata berbasis konservasi dapat menjadikan matapencaharian alternatif bagi masyarakat.
“Saya berharap konservasi tidak hanya untuk perlindungan jenis saja, tetapijuga harus menambah nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar sehingga tercapai keseimbangan antara konservasi dan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Lebih lanjut, kata Hardi menambahkan, dalam pelaksanaan wisata berbasis konservasi harus tetap memperhatikan objek konservasinya, dalam hal ini penyu, agar tidak mengubah perilaku dan sifat alamiahnya.
“Untuk diketahui, dari 6 jenis penyu yang ada di Indonesia, 5 di antaranya beradadi Sulawesi yaitu penyu tempayan, penyu lekang, penyu belimbing, penyu hijau,dan penyu sisik,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Kelautan (CDK) Mamminasata, Suhartono menerangkan masyarakat Pulau Barrang Caddi patut berbangga dan menumbuhkan tanggungjawab bersama dalam menjaga dan melestarikannya.
“Penyu merupakan biota laut yang dilindungi sehingga jika terjadi pelanggaran terhadap pemanfaatan jenis ikan yang dilindungi negara, dapat diancam pidana lama satu tahun,” terangnya.
Kepala Bidang Seksi Pengawas CDK Mamminasata, Sayyid Zainal Abidin menjelaskan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mengerti tentang hal tersebut. Pihaknya masih banyak menemukan masyarakat melakukan penakaran legal.
“Masih banyak kita temukan masyarakat kita memanfaatkan penyu, dimana mereka memperjual-belikan telurnya. Nah tugas kita di bagian pengawasan akan terus mengawasi dan memberikan edukasi, khususnya kepada masyarakat pulau di Sulsel,” tambah Sayyid.
Sementara itu, Ketua Komunitas Lestari Penyu Sangkarrang, Rafly mengatakan, Pantai Pulau Barrang Caddi merupakan tempat naik penyu bertelur. Pada musim penyu bertelur, lanjut dia, frekuensi penyu naik bertelur dapat mencapai 2 hingga 3 kali lipat.
“Wisata berbasis konservasi seperti ini, selain dapat melestarikan biotadilindungi yaitu penyu, juga dapat memberikan edukasi dan pendapatan lebih untuk masyarakat,” ujarnya.