GOWA, SULSELEKSPRES.COM – Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Sombaopu berhasil disulap menjadi daerah yang bersih dan nyaman. Warna-warni juga menghiasi tembok dan jalan sepanjang jalan.
Pandangan lorong jalan berwarna-warni tersebut merupakan Proyek Program Kota Tanpa Kumuh (KotaKu) yang digalakkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Tamarunag Makmur Sumardi mengatakan bahwa lorong itu diubah dengan pengerjaan jalan paving blok sepanjang 420 meter (M) dan drainase sepanjang 350 M dengan anggaran sekitar Rp.265 Juta.
BACA:Â Pemkab Gowa Ajukan Ranperda Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas
“Lorong ini awalnya lahan kosong yang banyak ditumbuhi pohon-pohon besar. Jadi, warga yang mau ke jalan raya harus memutar jauh ke belakang. Dan ini akan memudahkan masyarakat mengakses jalan,” katanya, Selasa (4/12/2018).
Tidak hanya itu, dalam proyek nasional untuk mengurangi ruang kumuh di dalam kota itu pemerintah juga menyiapkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang disiapkan Kelompok Pemelihara dan Pemanfaatan (KPP) Kemakmuran.
BACA:Â Tingkatkan Peran Kampung KB, DPPKB Gowa Bentuk Tim KB Desa
Ruang terbuka hijau tersebut juga dilengkapi dengan sarana bermain anak, tempat kreativitas ibu-ibu rumah tangga dan area khusus untuk berswafoto.
“Ruang publik ini kita siapkan untuk jadi wadah berkumpul masyarakat. Mulai dari ibu rumah tangga, bapak-bapak dan anak-anak,” ujarnya.
BACA:Â Tekan Laju Inflasi di Gowa, Bappeda Gowa Gelar Talkshow
Pengerjaan jalan paving blok dan drainase ini telah dikerjakan sejak Juli 2018 lalu dan rampung pada Oktober 2018 kemarin. Pembangunan infrastruktur ini memberikan manfaat positif bagi 67 kepala keluarga (KK) yang ada di Kelurahan Tamarunang.
Di wilayah ini juga dibangun bak atau penampungan air berkapasitas 1.200 liter per buah dan disiapkan sebanyak dua buah, serta sarana Mandi Cuci Kakus (MCK).
“Dibangunnya bak air dan MCK ini karena memang ini daerah kumuh, beberapa rumah warga dulunya tidak memiliki tempat buang air besar, makanya mayoritas warga di sini minta dibangunkan MCK,” katanya.
Untuk pembangunan ini menelan anggaran sekitar Rp116 juta. “Di wilayah ini kami juga membuat jalan replikasi dengan bantuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Rp50 juta,” tutupnya.