SULSELEKSPRES.COM – Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK dalam tiga hari terakhir tak membuat mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah respek.
Justru sebaliknya, maraknya OTT KPK dinilai Fahri sebagai sebuah kegagalan. OTT KPK disebutnya sebagai bentuk frustasi dalam memberantas korupsi.
BACA: Penerimaan Pajak Sulsel Meningkat, Berkat Supervisi Tim Korsupgah KPK
“OTT bukan saja pertanda gagal tapi frustrasi KPK karena gagal memberantas korupsi. Dalam UU apapun istilah OTT tidak dikenal. Korupsi itu dicegah sampai tak ada lagi bukan diintip untuk ditangkap seperti polisi lalu lintas di lampu merah yg sembunyi untuk menilang.” tulis Fahri Hamzah dimedia sosialnya seperti dilihat Sulselekspres, Rabu (16/10/2019).
BACA: UGM Batalkan Ceramah UAS, Fahri Hamzah: Saya Saja Pernah Dilarang
Dalam ciutan lain, Fahri menyebut kalau soalan korupsi bukan untuk dipamerkan. “Korupsi seharusnya dihilangkan, bukan dipamerkan,” ujarnya.
Korupsi seharusnya dihilangkan..
Bukan dipamerkan…
😃😃😃 #CegahKorupsiGampang— #2020ArahBaru (@Fahrihamzah) October 16, 2019
Seperti diketahui, KPK rutin melakukan OTT dalam tiga hari terakhir. Pada Senin 14 Oktober lalu, OTT KPK menyasar Bupati Indramayu, Supendi. Hari berikutnya giliran Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XII Refly Ruddy Tangkere yang disasar OTT KPK.
Berikutnya, tim penindakan KPK yang bergerak di wilayah Medan pada Selasa malam hingga Rabu dini hari. Tim KPK menangkap Wali Kota Medan Dzulmi Eldin juga lewat OTT.