Kronologi Perjuangan Ibu dan Bayi Berumur 5 Jam Sebrangi Laut Menjemput Hidup

Asa menjemput hidup menjadi motivasi. Sekira dua jam lamanya, bayi mungil bersama ibunya yang terkulai lemas terombang-ambing diatas laut. Menggunakan perahu nelayan, ibu dan bayi ini dibawah dari Pulau tempat tinggalnya menuju rumah sakit yang letaknya teramat jauh.

PANGKEP, SULSELEKSPRES.COM – Belum genap berumur sehari, perjuangan hidup berat harus dilalui seorang bayi mungil bersama ibu yang baru melahirkannya di Pulau Kapoposang, Kabupaten Pangkep, Sulsel.

Asa menjemput hidup menjadi motivasi. Sekira dua jam lamanya, bayi mungil bersama ibunya yang terkulai lemas terombang-ambing diatas laut. Menggunakan perahu nelayan, ibu dan bayi ini dibawah dari Pulau tempat tinggalnya menuju rumah sakit yang letaknya teramat jauh.

Ditengah malam gelap gulita, ibu dan bayi ini mencoba bertahan.

BACA: Kisah Seorang Ibu Warga Pulau di Pangkep, Melahirkan di Atas Perahu Nelayan

Kepala Desa Mattiro Ujung, Hasanuddin menceritakan, warganya tersebut sudah melahirkan sekitar pukul 19.00 Wita, malam hati. Hanya saja, ari-ari sang bayi tidak ikut keluar hingga pukul 24.00 Wita.

“Dilihat kondisi ibu dan bayinya tidak stabil bahkan memprihatinkan. Makanya berinisiatif membawa ke (Rumah sakit) Pangkep,” tambahnya.

Setelah menempu perjalan sekitar 2 jam, ibu dan bayi baru lahir tersebut tiba di dermaga Pangkep. “Tiba di Pangkep Jam 02.30 Wita dan langsung dibawah k RSUD pada pukul 03.00. Sekitar satu jam kemudian baru bisa keluar ari-arinya,” tutur Hasan.

BACA: Astaga! Seorang Peserta SBMPTN 2018 Melahirkan Di Toilet, Lalu Bayinya…

Pada malam itu, Selasa (8/5/2018) petugas kesehatan bersamaan tidak ada di pulau. Hasanuddin sendiri ikut mengantar warganya tersebut menjemput asa hidup dari atas perahu nelayan.

Sang bayi dan ibu yang terkulai lemas mampu bertahan. “Alhamdulillah sudah membaik. Tapi masih dalam perawatan di RSUD,” pungkasnya.

Hasan berharap, perhatian kesehatan terhadap warga pulau perlu lebih mendapat perhatian lagi. Pemerintah disebutnya harus dengan tegas memberikan pengawasan ketat terhadap petugasnya.

“Harapannya tentu tenaga medis di pulau itu harus lebih aktif, bahkn Dinkes harus menindak tegas para petugas yang tidak aktif khususnya bagi yang sudah PNS . Bukan hanya di Kapoposang tapi semua petugas kesehatan yang ada di Kepulauan Pangkep,”pintanya.(*)