MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pasca PSSI menetapkan status kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dihentikan sementara hingga bulan Juni mendatang, klub yang ambil bagian dalam kompetisi tersebut memutuskan untuk memulangkan semua pemainnya, termasuk PSM Makassar.
Jawara kompetisi KratingDaeng Piala Indonesia 2018/2019 itu meliburkan semua pemain dan official tim, sampai pada batas waktu yang telah ditentukan, setidaknya jelang liga bergulir kembali.
Kondisi ini membuat berbagai elemen merasa was-was, baik dari pihak klub, pemain, pelatih, tidak terkecuali juga para supporter yang selalu setia mendampingi setiap pertandingan.
Hal ini juga dirasakan oleh Executive administrasi Red Gank PSM, Ismi Anggraini. Sebagai salah satu fans, Ismi merasa cemas dengan keberlangsungan kompetisi Liga 1.
“Harapan saya untuk PSM kali ini, semoga semua pemain beserta tim dan manajemen diberikan kesehatan fisik yang luar biasa. Mengingat dampak wabah corona kali ini membuat banyak pekan tertunda, sampai membuat semua supporter PSM rindu hangatnya ngetribun,” ujar Ismi.
Berhentinya Liga 1 ini dinilai sebagai dampak buruk Covid-19 yang tengah merajalela di Indonesia. Sehingga berbagai pihak, berbagai sektor, dan berbagai elemen turut merasakan kerugian.
“Semoga penerapan PSBB di kota Makassar bisa berdampak baik untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Semoga semua pemain bisa melaksanakan aturan tersebut, guna menjaga keamanan diri.”
BACA:Â Marc Klok Ultah, Suporter Persija: Ditunggu Gol Indah Melawan PSM
Akan tetapi, bagi Ismi, hal yang paling utama ia harapkan adalah kesehatan para pemain, manajemen, dan official tim PSM Makassar, ditengah merebaknya Covid-19 ini.
“Jangan lupa cuci tangan yang bersih, selalu bawa hand sanitizer, dan juga memakai masker saat beraktivitas. Yang paling penting di rumah aja,” lanjut Ismi.
Selain Ismi, salah satu supporter lainnya, Ira, mencemaskan status Liga. Meskipun pihak PSSI telah menetapkan (1/7/2020) Liga akan kembali digulirkan, terapi hal itu bisa saja berubah sewaktu-waktu.
“Ya memang PSSI menetapkan bulan Juli Liga digulirkan kembali. Tapi itu kan kalau status stabilitas akibat Covid-19 sudah stabil. Kalau pemerintah perpanjang masa social distancing lagi, ya pasti akan berbeda juga dengan nasib Liga,” beber Ira.
“Saya cuma berharap wabah ini segera hilang. Semoga semua aktivitas bisa normal kembali dan Liga bisa bergulir lagi,” terang mahasiswi Universitas Hasanuddin tersebut.