SULSELEKSPRES.COM – Pakar kesehatan menyebut nyamuk pembawa virus demam berdarah dengue, yakni nyamuk aedes aegypti mampu bertelur hanya dalam waktu tiga hari setelah menghisap darah manusia.
Masalahnya adalah nyamuk ini justru lebih menyukai genangan air yang terlihat bersih seperti tempat penampungan air di dalam atau sekitar rumah. Jika jentik-jentik yang ada di dalam genangan air ini tidak segera dibasmi, dikhawatirkan akan sulit mengendalikan populasi dari nyamuk ini.
BACA: Lidah buaya Dapat Atasi Gatal Akibat Gigitan Nyamuk
Ahli biologi berasal dari STKIP PGRI Sumatera Barat, Fachrul Reza, M.Si dilansir DokterSehat.com menyebutkan, ikan cupang sebagai predator alami yang memangsa jentik-jentik nyamuk, termasuk nyamuk aedes aegypti yang membawa virus demam berdarah.
Bahkan, sebuah penelitian menemukan fakta bahwa dalam 30 menit saja, ikan cupang sudah mampu membunuh 51 dari 100 jentik nyamuk yang dilepaskan di dalam wadah. Fachrul pun menganggap ikan cupang mampu mencegah berkembangnya nyamuk aedes aegypti di musim hujan.
Selain jentik nyamuk, ikan cupang juga memangsa hewan-hewan lain yang bisa mendatangkan penyakit seperti cacing mikro atau kutu air. Selain itu, ikan cupang memiliki kelebihan berupa daya tahan yang luar biasa meski ditempatkan di dalam berbagai kondisi air.
BACA: Cara Mengobati Pasien DBD Tanpa Opname
Sebagai contoh, meskipun kadar pH dari air rendah, ikan cupang tetap masih bisa bertahan hidup.
Fachrul juga menyarankan untuk memilih ikan cupang yang tepat. Sebagai contoh, ikan cupang yang masih berusia 5 bulan ternyata mampu memakan jentik nyamuk dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan ikan cupang yang berusia lebih muda.
Mengingat harga ikan cupang cenderung sangat murah, yakni kurang dari Rp.10 ribu, tidak ada salahnya kita menggunakan ikan ini untuk ditempatkan di beberapa tempat yang tidak bisa ditutup seperti bak mandi atau tempat lain yang berpotensi menampung air, termasuk air hujan.