25.5 C
Makassar
Monday, May 5, 2025
HomeNasionalModerasi Beragama Jadi Program Prioritas oleh Kemenag

Moderasi Beragama Jadi Program Prioritas oleh Kemenag

- Advertisement -

 

SULSELEKSPRES.COM – Moderasi Beragama akhir-akhir ini menjadi isu sentral bahkan dijadikan sebagai program prioritas oleh Kemenag.

“Moderasi beragama dipandang bisa menjadi arus utama dalam membangun Indonesia, meskipun pengarusutamaan moderasi beragama bukan perjuangan yang mudah. Karena Selain harus menjadikannya sebagai cara pandang setiap umat beragama, upaya ini juga harus diiringi dengan menjadikannya terintegrasi ke dalam sistem perencanaan pembangunan Indonesia jangka menengah dan jangka panjang, agar program-program yang dijalankan mendapat dukungan semua pihak,” kata Staf Khusus Menag Muhammad Nuruzzaman saat membuka kegiatan Fokus Group Discussion (FGD), Sabtu (2/10/2021).

Menurut Nuruzzaman, kita patut bersyukur akhirnya upaya keras kita bersama, saat ini moderasi beragama sudah dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang disusun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

“Kita berharap agar moderasi beragama dapat menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi kebudayaan dalam memajukan sumber daya manusia Indonesia. Dalam konteks bernegara, moderasi beragama penting diterapkan agar paham agama yang berkembang tidak bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan,” jelasnya.

Layanan dan peningkatan kualitas hidup umat beragama di Indonesia adalah Tanggungjawab negara termasuk didalamnya secara khusus Kementerian Agama, karenanya Kemenag RI mendorong program Moderasi Beragama bersama sejumlah Pihak akan membuat peta jalan kerukunan menuju Tahun Toleransi 2022. Program pengarusutamaan Moderasi beragama ini sesungguhnya hanya salah satu jalan menuju perwujudan kesana, Karenanya diperlukan tahapan tahapan guna mengetahui dan membuat peta Jalan menuju ke arah sana dengan melibatkan sejumlah stake holder terkait. Khususnya di 8 Propinsi yang menjadi lokasi priotitas program dilaksanakan diantaranya Sulsel.

Nuruzzaman lebih jauh menyampaikan bahwa Forum ini dimaksudkan untuk menggali masukan dari peserta untuk dijadikan acuan dalam merumuskan agenda aksi di Sulsel menuju terwujudnya Tahun Kerukunan 2022.

“Kegiatan ini arahnya Ingin mendapatkan informasi dan input dari seluruh peserta yang sejelas jelasnya dan sebenar benarnya dari stake holder di Sulsel, ngga usah takut, ngga usah sungkan,” Pintanya.

Kakanwil Kemenag Sulsel H. Khaeroni Dalam Sambutannya menggambarkan bahwa dari Saat ini jumlah penduduk Sulsel berdasarkan data BPS tahun 2020 sebanyak 9,7 juta Jiwa dan bila dipresentasekan berdasarkan penganut agama, Islam menjadi Agama dengan Penganut Mayoritas yakni 89,87 persen disusul, Agama Kristen 7,54 persen, Katolik 1,66 Persen, Hindu 0,69 Persen serta 0,63 Budha.

Akan tetapi, dari Jumlah Penduduk dengan segala keragaman yang ada di Sulsel ini, situasinya masih kondusif dari sisi indeks kerukunan umat beragama, meskipun kita semua tetap harus waspada, karenanya saya berterima kasih kepada seluruh umat beragama di Sulsel dan stake holder yang telah menjaga kerukunan beragama di Sulsel yang memang sejak dahulu kala sudah terjaga oleh Nilai Kearifan Lokal masyarakat Sulsel,” ungkap Kakanwil.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img